Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog dan penulis buku Samanta Elsener mengatakan orang perlu melakukan self-discovery atau upaya menemukan jati diri agar percaya dan yakin pada kemampuannya, yang pada gilirannya dapat bermanfaat. Salah satunya demi kenaikan karir dan cemerlang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Samanta membagikan enam cara untuk mengenali diri, dimulai realize atau mengenal diri dan refleksi apa yang ingin diubah. Selanjutnya release atau melepaskan hal yang tidak lagi diperlukan di masa kini, kemudian rebound atau mencari apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikutnya, reinvent atau menemukan visi hidup baru, dilanjutkan resurrect atau mencari keyakinan baru, hal apa saja yang ingin dilakukan atau dicoba, dan yang terakhir respond atau mencari tahu apa yang bisa dilakukan dan bagaimana tahapannya.
“Selain self-discovery, agar karir bisa lebih meningkat dan cemerlang, kita perlu mencari tahu tentang faktor personal dan latar belakang, nilai hidup, hard skills, soft skills, kepuasan personal selama bekerja, kondisi perkembangan zaman, standar sosial saat ini, tantangan bekerja, dan harapan perusahaan," jelasnya.
Fokus pada harapan
Setelah itu, orang bisa membuat rencana aksi untuk masa depan. Samanta menyarankan untuk menggunakan optimisme tragis, yaitu selalu berfokus pada harapan meski dalam kondisi sulit. Menurutnya, ini bermanfaat agar energi positif selalu hadir dalam kegiatan sehari-hari dan bisa meningkatkan produktivitas.
Menurut pakar kesehatan dilansir dari Healthline, penemuan jati diri mungkin terdengar seperti sebuah konsep yang besar dan menakutkan namun sebenarnya ini hanya sebuah proses untuk mengevaluasi diri, mencari tahu apa yang hilang, dan mengambil langkah menuju pemenuhan hal yang hilang. Lalu, saat penemuan jati diri terasa berat dan orang tidak tahu harus mulai dari mana, meminta bantuan profesional bisa jadi pilihan. Profesional bisa membantu orang memilah berbagai masalah, termasuk klarifikasi tujuan dan perubahan karir.
Pilihan Editor: Apa Jadinya Bila Bekerja dengan Setengah Hati?