Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

PUPR: Jembatan Berangka Seperti Jembatan Widang-Babat Ada 179

Menurut Kementerian PUPR, masih banyak jalan nasional yang diisi dengan jembatan jenis rangka baja Callender Hamilton seperti jembatan Widang-Babat.

22 April 2018 | 13.18 WIB

Petugas mengangkat kepala truk menggunakan "crane" di jembatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, 18 April 2018. Tujuh pengemudi tercebur dalam ambruknya jembatan ini, dan seorang di antaranya meninggal dunia. ANTARA/Aguk Sudarmojo
Perbesar
Petugas mengangkat kepala truk menggunakan "crane" di jembatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, 18 April 2018. Tujuh pengemudi tercebur dalam ambruknya jembatan ini, dan seorang di antaranya meninggal dunia. ANTARA/Aguk Sudarmojo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Humas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Saleh menyatakan masih banyak jalan nasional yang menggunakan jembatan jenis rangka baja Callender Hamilton seperti jembatan Widang-Babat.

"Memang cukup banyak. Ada 179 unit di 26 provinsi," kata Kepala Biro Humas Kementerian PUPR Endra Saleh Atmawidjaja kepada Tempo, Ahad, 22 April 2018.

Baca juga: Menjelang Mudik Lebaran, Polri Minta KemenPUPR Audit Jembatan

Jembatan Callender Hamilton merupakan jembatan rangka baja buatan perusahaan asal Inggris, Balfour Beatty Ltd. Endra menuturkan, jembatan Callender Hamilton kebanyakan dibuat sekitar 1970 dan hanya dipakai hingga sekitar 1990. Ukuran jembatan Callender Hamilton beragam mulai dari 50-200 meter.

Baru-baru ini, jembatan yang menggunakan rangka baja Callender Hamilton roboh di Jawa Timur, Selasa, 17 April 2018. Jembatan itu dikenal dengan nama cincin lama, menghubungkan Widang-Babat di perbatasan Tuban - Lamongan.

Endra mengatakan Kementerian telah melakukan pemeriksaan rutin. Menurut dia, sebagian jembatan Callender Hamilton itu bahkan sudah diganti. "Sisanya kita jadwalkan diganti bertahap," katanya.

Endra mengatakan, masalah jembatan seperti jembatan Widang-Babat membutuhkan kerja sama dengan instansi lain. Khususnya, terkait dengan penegakan hukum kepada truk yang over dimension dan over loading. "Selain itu, kita juga minta awareness dari pelaku industri soal itu," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus