Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pupuk Kujang Klaim Produksi 50 Ribu Ton CO2 Cair per Tahun

Pupuk Kujang mengklaim menjadi penghasil karbon dioksida atau CO2 cair terbesar di Indonesia

29 Mei 2024 | 01.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - VP Pengembangan Pupuk Kujang, Iswahyudi Mertosono, mengatakan fasilitas pabrik CO2 cair milik perusahaanya mengolah 50 ribu ton karbon dioksida cair dalam setahun dan mencegahnya terbuang ke udara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sementara ini, pabrik karbon dioksida cair Pupuk Kujang menjadi pabrik penghasil CO2 cair terbesar di Indonesia,” kata dia dalam keterangannya, Selasa, 28 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pupuk Kujang mulai membangun pabrik produksi CO2 cair pada 2019 dan beroperasi secara komersial di 2020. Pabrik tersebut mengolah gas CO2 yang dihasilkan dari proses produksi pupuk menjadi CO2 cair yang diklaim memiliki kemurnian mencapai 99,9 persen.

Terbaru Pupuk Kujang membangun pabrik dry ice di Kawasan Industri Kujang Cikampek. Fasilitas tersebut mengolah gas CO2 menjadi dry ice atau es kering untuk memenuhi kebutuhan sejumlah industri di antaranya industri makanan, rumah sakit, klinik, industri pembersihan tertentu, hingga instalasi seni panggung. Fasilitas produksi dry ice tersebut diklaim mampu mengolah 3 ribu ton gas CO2.

“Jika digabungkan, pabrik CO2 dan dry ice Pupuk Kujang bisa mencegah 53 ribu ton karbon terbuang ke udara,” kata Iswahyudi.

Iswahyudi mengatakan, khusus pabrik CO2 cair tersebut sudah melayani permintaan pasar sejumlah industri di Indonesia. “Dengan kapasitas produksi saat ini, Pupuk Kujang bisa melayani permintaan CO2 cair dari berbagai industri di Indonesia. Keuntungan per tahunnya bisa mencapai sekitar Rp 40 miliar,” kata dia.

Iswahyudi mengatakan, Pupuk Kujang masih mengembangkan produk lain yang berasal dari gas CO2 sekaligus memanfaatkan emisi karbon menjadi produk yang bernilai. “Kami akan lakukan pengembangan lain, membuat produk lain yang bisa juga berperan mengurangi emisi karbon,” kata dia.

Iswahyudi mengatakan, emisi karbon saat ini menjadi masalah global. Pupuk Kujang diklaimnya juga berupaya mengurangi produksi emisi karbon yang dilepaskan ke udara.  “Tidak hanya bisa menurunkan emisi karbon, strategi pengembangan yang kita lakukan juga berdampak baik pada bisnis perusahaan, menghasilkan keuntungan,” kata dia.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus