Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Rapat Online via Zoom Bikin Lelah, Cek Sebabnya

Di masa pandemi, rapat online melalui aplikasi Zoom adalah hal biasa. Siapa sangka, terlalu sering pun bisa menyebabkan kelelahan mental.

14 April 2021 | 10.59 WIB

Ilustrasi aplikasi Zoom. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Perbesar
Ilustrasi aplikasi Zoom. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang merasa lelah akibat rapat virtual lewat Zoom dan kerap disebut kelelahan virtual. Kelelahan yang dirasakan setelah melakukan panggilan video atau konferensi apapun bukan diagnosis formal tetapi sangat nyata adanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Melansir dari Healthline, master kerja sosial (MSW) Krystal Jagoo mengatakan gejala kelelahan itu disebabkan pada peningkatan tuntutan kognitif dari komunikasi konferensi video.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Teknologi modern membantu agar tetap terhubung saat pandemi Covid-19 namun itu juga membawa arti yang sama sekali baru pada frasa dunia digital," kata Jagoo.

Kelelahan berbasis pekerjaan bukanlah hal baru, terutama bagi orang-orang yang bekerja dalam bidang pelayanan. Selain stres terkait pekerjaan, pandemi telah menyebabkan kesehatan mental hampir semua orang menurun. Namun, kebanyakan pekerja dituntut terus bekerja seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Pandemi telah mempengaruhi banyak kehidupan. Wajar jika interaksi kerja juga terpengaruh. Tanda-tanda umum dari kelelahan bisa meliputi lupa dan kesulitan berkonsentrasi, menjaga hubungan dengan orang yang dicintai, frustrasi, dan mudah tersinggung pada rekan kerja. Kemudian, tanda pada gejala fisik seperti ketegangan otot, nyeri, kelelahan, dan insomnia.

Lalu, apa gejala dari kelelahan zoom? Kelelahan setelah Zoom memiliki kemunculan yang sangat mirip, perbedaan utama adalah faktornya diakibatkan kejenuhan secara keseluruhan. Hal itu dikaitkan dengan pertemuan virtual yang berlebihan.

Ada beberapa faktor yang membuat rapat virtual terasa melelahkan. Otak harus bekerja lebih keras untuk membaca ekspresi wajah orang dan memecahkan kode nada melalui layar komputer. Meskipun bukan sesuatu yang disadari, butuh lebih banyak upaya untuk melakukan percakapan melalui aplikasi Zoom daripada di kehidupan nyata.

"Saat terlibat dalam interaksi semacam itu, orang perlu menciptakan ilusi kontak mata sambil memproses komunikasi verbal mereka secara mental," kata Jagoo.

Meskipun teknologi telah berkembang, masih ada beberapa kendala yang akan ditemukan selama koneksi virtual. Ini dapat membebani kemampuan untuk menafsirkan kata-kata lawan bicara. Kemudian, ada beberapa ekspektasi yang sangat aneh yang muncul saat bekerja dari rumah.

Beberapa perusahaan mengharuskan karyawan berpakaian seolah-olah akan bekerja. Ada pula larangan bagi karyawan menerima telepon di kamar. Berjalan cepat ke ruang rapat ketika di kantor adalah satu hal yang biasa. Namun, bila tiba-tiba mempersiapkan diri di rumah untuk rapat online tim yang tidak terduga sama sekali berbeda karena terkadang kehidupan pribadi turut muncul di rapat. Ini bisa terasa sedikit memalukan atau membebani.

Sebelumnya, menyeimbangkan pekerjaan dengan hidup memang cukup sulit. Tetapi, bekerja dari rumah menambahkan lapisan baru pada tantangan tersebut. Untungnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengambil kembali kendali dan tidak merasa begitu terkuras setelah rapat Zoom.

Jangan ragu untuk keluar dari rapat yang tidak bisa dihadiri atau tonton rekamannya nanti. Ketika memang harus melakukan panggilan video, Jagoo menyarankan untuk beristirahat bila memungkinkan. Jika merasa diri mulai melantur atau tidak mendengarkan, bilang pada grup tersebut dengan kalimat sederhana, "Saya akan menonaktifkan video karena ini membuat saya lebih mudah untuk mendengarkan".

Satu bagian sulit tentang rapat Zoom adalah ekspektasi profesionalisme. Anda mungkin merasa takut hanya dengan melihat pemberitahuan aplikasi Zoom karena mengaitkannya dengan keharusan merapikan latar belakang, memaksakan senyum, atau tegang saat mendengar seseorang berurusan dengan masalah konektivitas internet.

Setiap lingkungan kerja berbeda, tetapi jika terkadang memiliki kemampuan untuk mematikan kamera, lakukanlah. Jagoo juga menyarankan untuk meluangkan waktu untuk menilai apakah panggilan video diperlukan. Anda memiliki kendali atas penjadwalan Zoom untuk kesehatan mental.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus