Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perlindungan Konsumen Nasional atau BPKN mengingatkan masyarakat tidak tertipu gimmick diskon palsu di platform e-commerce dalam ajang Hari Belanja Online atau Harbolnas. Ajang tersebut hari ini sedang berlangsung yaitu Harbolnas 12.12.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Jangan mudah tergiur dengan berbagai gimmick atau iming-iming diskon besar, cashback dan promo lainya," kata anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN Heru Sutadi dalam keterangan tertulis, Minggu, 12 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia meminta konsumen lebih bijak dalam berbelanja, dan berdasarkan kebutuhan bukan keinginan. Permintaan ini disampaikan di tengah banyaknya pengaduan terkait e-commerce yang masuk ke lembaga tersebut.
BPKN menerima 3.177 pengaduan hingga awal Desember 2021, di mana 481 di antara berasal dari sektor e-commerce. Menurut Heru, ini adalah pengaduan kedua tertinggi setelah sektor jasa keuangan.
Melihat tingginya jumlah pengaduan terkait e-commerce ini, Heru meminta konsumen memperhatikan beberapa hal agar terhindar dari kerugian maupun tindak kejahatan. Utamanya yaitu belanja berdasarkan kebutuhan bukan keinginan.
Lalu, memilih situs belanja yang online yang terpercaya. Menurut dia, konsumen juga harus hindari penawaran yang tidak masuk akal. "Jangan lupa juga untuk berhati-hati dengan kejahatan siber," kata dia.
Berikutnya, konsumen diminta memastikan platform e-commerce yang dipilih memiliki mekanisme pengaduan yang jelas. Menurut Heru, konsumen jangan sungkan mengajukan komplain bila barang yang diterima tidak sesuai pesanan.
"Baiknya divideokan dari awal paket dibuka sehingga ada bukti jika produk dikembalikan karena cacat, salah ukuran, maupun tidak sesuai pesanan,” kata dia.
Haris Munandar, Ketua Komisi Kerjasama dan Kelembagaan
BPKN, meminta pelaku usaha memberikan produk berkualitas, informasi yang lengkap dan akurat mengenai produk, serta diskon. Termasuk mengganti produk bila cacat, salah ukuran ataupun tidak sesuai pesanan konsumen.
"Ini agar Harbolnas kali ini lebih baik daripada tahun lalu dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi masyarakat,” kata Haris.