Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Respons Coca-Cola soal Seruan Boikot Usai Dituding Dukung Israel

Manajemen Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia angkat bicara merespons seruan boikot produk yang berafiliasi ataupun mendukung Israel.

15 November 2023 | 06.30 WIB

Coca Cola
Perbesar
Coca Cola

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia angkat bicara merespons ramai seruan boikot produk yang berafiliasi ataupun mendukung Israel atas serangan yang dilakukannya terhadap Palestina. Seruan boikot atas produk multinasional, baik dari Amerika Serikat ataupun Eropa, yang dituding pro Israel ini marak ditemukan di sejumlah platform media massa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menanggapi hal itu, Public Affairs, Communication & Sustainability Director for Indonesia and PNG Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Lucia Karina, buka suara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau soal boikot aku tidak bisa berkomentar apa-apa karena semua pihak punya kesempatan untuk usaha, ya," ujar Karina saat ditemui di sela diskusi panel media bertajuk 'SNI Recycled PET: Seimbangkan Keamanan dan Lingkungan dalam Regulasi Kemasan' di Jakarta, Selasa, 14 November 2023.

Karina mengaku tidak bisa berkomentar banyak soal seruan boikot tersebut. "Nabi Muhammad pun menyatakan bahwa, ayo kita berusaha dan menjual kepada siapa pun. Makanya aku tidak mau berkomentar, karena ini menyangkut hak asasi dari masing-masing juga," tuturnya.

Yang pasti, kata Karina, produk-produk Coca-Cola di Indonesia dibuat oleh orang Indonesia dengan menggunakan bahan-bahan lokal.

"Yang jelas gini. Apapun yang terjadi, semua produk-produk itu diproduksi oleh orang-orang Indonesia dengan menggunakan produk lokal Indonesia untuk Indonesia. Itu aja. Yang jelas, namanya dunia selalu bergerak dengan segala itu. Yang penting mari kita doakan untuk perdamaian dan kedamaian," ucap Karina.

Saat ini Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia memproduksi sejumlah varian produk seperti minuman ringan, minuman buah, teh, minuman susu, dan air mineral. Beberapa merek yang terkenal di antaranya adalah Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan Minute Maid.

Selanjutnya: Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelumnya mengimbau...

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelumnya mengimbau umat Islam untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi ataupun menggunakan produk Israel dan yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan sebagaimana Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan bahwa fatwa haram membeli produk dari produsen yang mendukung agresi militer Israel yang disampaiakn MUI adalah bentuk solidaritas bangsa Indonesia dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan terhadap warga di Palestina.

"Ya, jadi itu dilakukan karena kita semua memiliki perasaan (sense) yang sama atas apa yang terjadi dan dialami oleh warga di Palestina saat ini," kata Menteri Yaqut di Jakarta, Senin, 13 November 2024.

Meski begitu, Yaqut menyatakan bahwa fatwa haram yang resmi diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia pada Jumat pekan lalu, 10 November 2023, itu bisa dilakukan atau bisa pula sebaliknya

Sebab, fatwa haram yang termaktub dalam surat keputusan Majelis Ulama Indonesia Nomor 83 Tahun 2023 itu sifatnya merupakan sebuah rekomendasi yang diberikan kepada masyarakat di Tanah Air. Walhasil, menurut Yaqut, keputusan itu juga dapat diartikan bukan sebuah paksaan yang mengharuskan masyarakat untuk tidak membeli atau menggunakan suatu produk tertentu.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus