Risiko Pariwisata Berlebih Akibat Pembebasan Visa

Pemerintah hendak memperluas kembali kebijakan bebas visa bagi wisatawan dari puluhan negara. Berbagai kasus yang melibatkan warga negara asing, seperti yang sering terjadi di Bali, berisiko terulang.

3 Januari 2024 | 00.00 WIB

Perbesar

Wisatawan berjalan di dermaga saat akan menyeberang ke Pulau Nusa Penida dengan menggunakan kapal cepat jelang pergantian Tahun Baru 2024 di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, 30 Desember 2023. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Pemerintah diminta mengkaji ulang rencana pembebasan visa untuk wisatawan dari 20 negara.
Skema bebas visa dikhawatirkan memicu overtourism dan berdampak buruk pada daerah tujuan.
Pemerintah mengejar target kunjungan 14 juta wisatawan pada tahun ini.

RENCANA pemerintah untuk terus melonggarkan akses masuk wisatawan mancanegara ke Indonesia dengan memberlakukan pembebasan visa menuai kritik sejumlah pihak. Anggota Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Azril Azhari, mengatakan strategi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang ngotot menambah jumlah turis asing, terutama lewat visa, sudah jauh ketinggalan dari konsep yang diusung secara global.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

bali

pariwisata

pembabasan-visa

bebas-visa-kunjungan

overtourism

kementerian-pariwisata-dan-ekonomi-kreatif

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

Edisi 27 April 2025