Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sandiaga Ajak Industri Australia Bikin Paket Perjalanan ke 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas

Menparekraf Sandiaga Uno mengajak industri perjalanan Flight Centre Travel Group di Australia untuk membuat paket perjalanan wisata ke 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas.

21 Februari 2024 | 18.34 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Perbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak industri perjalanan Flight Centre Travel Group di Australia untuk membuat paket perjalanan wisata ke berbagai destinasi Indonesia. Paket ini diutamakan untuk lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas atau DPSP. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Adapun lima destinasi di Indonesia itu adalah Candi Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Flight Centre belum memiliki paket ke destinasi lain di luar Bali. Karenanya, kami mendorong Flight Centre untuk membuka paket destinasi baru ke lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa, 20 Februari 2024.

Sandiaga mengatakan, paket tersebut bisa dirangkum dalam paket bernama Bali Add-On Destination. Paket ini menawarkan perjalanan wisata ke Bali sebagai destinasi favorit wisatawan mancanegara (wisman) asal Australia. Nantinya, akan dipaketkan dengan destinasi lain seperti Lombok, Labuan Bajo, serta Yogyakarta. 

Dia berharap, potensi kerja sama ini dapat meningkatkan minat kunjungan wisman asal Australia. Sepanjang tahun 2023, jumlah kunjungan wisman Australia ke Indonesia tercatat sebanyak 1.431.177 kunjungan. Angka kunjungan wisman Australia, kata dia, sesuai dengan target peningkatan kualitas dan keberlanjutan dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. 

Selanjutnya: "Mulai dari penyebaran wisman, meningkatnya lama tinggal...."

"Mulai dari penyebaran wisman, meningkatnya lama tinggal, juga pengeluaran wisman. Diharapkan akan lebih erat lagi kerja sama antara Indonesia dan Australia,” ujar Sandiaga. 

Pada kesempatan yang sama, Sandiaga juga menjelaskan kebijakan retribusi bagi wisman yang berkunjung ke Bali. Per 14 Februari 2024, besaran Bali Tax Levy sebesar Rp 150 ribu. 

Biaya retribusi ini ditarik agar setiap perjalanan wisman berkontribusi nyata dalam melindungi kebudayaan dan lingkungan di Bali. Seiring dengan dukungan terhadap upaya keberlanjutan lingkungan dan kelestarian budaya.

Sandiaga berharap agar penarikan biaya retribusi dapat meningkatkan layanan informasi kepariwisataan budaya Bali. Selain itu, juga membangun infrastruktur dan sarana-prasarana transportasi publik yang berkualitas. 

"Bahkan, aturan retribusi di Bali juga bertujuan untuk menciptakan kebersihan, ketertiban, kenyamanan, dan keamanan selama berwisata di Pulau Dewata."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus