Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Banten West Java, Poernomo Siswoprasetijo mengatakan 30 persen bagian hotel Tanjung Lesung Resort mengalami kerusakan akibat terjangan tsunami yang terjadi pada Sabtu lalu. "Ada 61 cottage, restoran dan meeting room," kata dia di Menara Batavia, Senin, 24 Desember 2018.
Baca: Kemenhub Kerahkan Kapal untuk Salurkan Bantuan Korban Tsunami
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Poernomo menjelaskan dari 1.500 hektare kawasan Tanjung Lesung, hanya 2 hektare yang mengalami kerusakan. Kerusakan terjadi di cluster Tanjung Lesung Beach Resort. Namun untuk bagian lainnya, seperti Blue Fish, Lada Bay Village, dan landasan pesawat tidak mengalami kerusakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Poernomo memprediksi pada 1 Januari 2019 kawasan terseut akan dibuka kembali. Hingga saat ini, belum ada calon wisatawan yang melakukan pembatalan penyewaan hotel akibat bencana tsunami. "Mungkin karena sama-sama tahu ini sedang bencana," ujar dia.
Pengelola resort, kata Poernomo, akan mengembalikan uang calon wisatawan yang terlanjur memesan hotel. Dia mengatakan, hotelnya dibuka untuk pengunjung yang ingin menyalurkan bantuan, bukan untuk wisata.
Direktur Utama PT Jababeka Group, Tbk, Setyono Djuandi Darmono mengatakan kerugian kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh tsunami di Selat Sunda Rp 150 miliar. "Kurang lebih kerugiannya segitu, kalau mau dibangun kembali semua," tutur dia.
Setidaknya, butuh waktu selama enam bulan untuk memulihkan kawasan Tanjung Lesung sebagai objek wisata. Darmono menjelaskan akan terus membangun dan juga meyakinkan investor untuk berinvestasi di sana. Dalam beberapa waktu ke depan, kata dia, segmen pengunjung yang datang ke Tanjung Lesung berubah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan tsunami terjadi akibat erupsi gunung Anak Krakatau yang bersamaan dengan gelombang pasang saat purnama.
Sementara itu, berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per hari ini hingga pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang masih hilang, dan 11.687 orang mengungsi akibat tsunami Banten.