Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penerapan sistem transaksi tol nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) di Indonesia belum menemukan titiik terang. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan belum ada rencana implementasi teknologi yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
“Belum,” kata Dody di Kementerian PU, Jumat, 6 Desember 2024, saat ditanya wartawan ihwal rencana implementasi MLFF. “Itu ceritanya agak panjang dan dalam.”
Proyek MLFF merupakan investasi asing senilai US$300 juta atau Rp4,7 triliun(kurs Rp15.840) dari Hungaria. Sistem ini disiapkan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS). Penandatanganan kontrak kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Hungaria tercatat sejak 2021.
Presiden ketujuh RI Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol pada 20 Mei 2024. Regulasi tersebut mengatur transaksi soal MLFF. PSN ini diharapkan dapat melancarkan transaksi di jalan tol dan mengurangi kemacetan.
Sebelumnya, Dody mengatakan proyek MLFF masih direview Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Pasalnya, BPKP masih menjadi teknologi baru di Indonesia.
“Karena (MLFF) sudah kontrak, saya minta orang-orang yang lebih kompeten mereview, apakah kontraknya benar seperti itu? Apakah teknologinya lebih efektif, efisien, dan lebih baik untuk masyarakat Indonesia?” ujar Dody ketika ditemui di Kementerian PU, Senin malam, 25 November 2024.
Sementara itu, Direktur RITS Renaldi Utomo mengatakan proyek MLFF sudah menghabiskan anggaran lebih dari Rp2 triliun. Dana ini berasal dari pajak masyarakat Hungaria. Renaldi mengatakan sistem untuk menerapkan MLFF ini sudah berada di Indonesia. Karena itu, RITS sudah siap untuk menjalankan teknologi tersebut. Hanya saja masih menunggu arahan dari Pemerintah Indonesia untuk menerapkannya.
Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Basuki Hadimuljono Sebut Hutama Karya hingga Jasa Marga Bakal Ikut Kelola Sistem Tol Nirsentuh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini