Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Dody Hanggodo Sebut Proyek Tol Nirsentuh MLFF Tak Jadi Prioritas Kementerian PU

Menteri Dody Hanggodo mengatakan proyek sistem pembayaran tol nontunai nirsentuh atau MLFF tidak menjadi program prioritas.

8 November 2024 | 20.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan proyek sistem pembayaran tol  nontunai nirsentuh atau multi lane free flow atau MLFF tidak menjadi program prioritas. Meski rencananya MLFF tetap diterapkan mulai bulan Desember, Dody mengatakan kementeriannya bakal fokus pada proyek infrastruktur yang mendukung ketahanan pangan hingga energi.

“Kami sesuaikan dengan Asta Cita. Pak Prabowo bilang soal ketahanan pangan, ketahanan air, ketahanan energi,” kata Dody di Auditorium Kementerian PU, Jumat, 8 November 2024. 

Selain fokus pada kebutuhan infrastruktur untuk ketahanan pangan dan energi, Kementerian PU bakal menggarap proyek strategis lain. Misalnya, proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall

“Kami fokus itu dulu. MLFF akan kami bahas, tapi tidak hari ini,” kata Dody.

Proyek MLFF merupakan investasi asing senilai US$ 300 juta dari Hungaria. Sistem ini disiapkan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).  Penandatanganan kontrak kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Hungaria tercatat sejak 2021. Namun hingga saat ini kelanjutan implementasi MLFF masih belum menemukan titik terang.

Presiden ketujuh RI Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol pada 20 Mei 2024. Regulasi tersebut mengatur transaksi soal MLFF. Proyek ini juga telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional yang diharapkan dapat melancarkan transaksi di jalan tol dan mengurangi kemacetan.

Teranyar, Direktur RITS Renaldi Utomo mengatakan proyek MLFF sudah menghabiskan anggaran lebih dari Rp 2 triliun. Dana ini berasal dari pajak masyarakat Hungaria. 

Renaldi mengatakan sistem untuk menerapkan MLFF ini sudah berada di Indonesia. Karena itu, RITS sudah siap untuk menjalankan teknologi tersebut. Hanya saja masih menunggu arahan dari Pemerintah Indonesia untuk menerapkannya.

"Kami sebenarnya sudah ready gitu, sistemnya sudah ready, tinggal nanti mau diterapkan di mana dan kapan itu tombol hijaunya ada di pemerintah Indonesia," katanya.

Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan EditorRoatex Indonesia Sebut Proyek MLFF Sudah Telan Anggaran Sebesar Rp2 Triliun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus