Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEBIJAKAN Presiden Joko Widodo memangkas belanja subsidi energi pada 2015 sempat membawa harapan perbaikan penyaluran subsidi. Namun, pada akhir masa pemerintahannya, anggaran subsidi energi justru membengkak.
Belum lagi pemerintah harus membayar kompensasi kepada PT Pertamina (Persero) untuk menyediakan bahan bakar minyak murah, dulu melalui Premium dan kini melalui Pertalite. Pemerintah mengakui tingginya ongkos energi ini akibat penyaluran yang tak tepat sasaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo