Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Group Head Corporate Communication PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) Reza Mirza mengatakan tarif internet yang murah di Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi industri telekomunikasi. Sebab, menurut dia, tarif internet yang terlalu murah itu tidak akan memberikan manfaat bagi semua pihak, baik industri, pemerintah, atau masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih jauh, Reza menjelaskan, yang harus dipahami adalah tarif internet harus mempertimbangkan biaya layanan. “Agar kualitas jaringan terus terjaga, namun masih sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat,” ujar dia saat dihubungi pada Kamis, 16 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sehingga, menurut dia, tantangan industri telekomunikasi tentunya adalah menjaga keberlangsungan industri dengan memastikan ketersediaan layanan Internet. Tentunya dengan tarif yang kompetitif sebanding dengan kualitas layanan yang diberikan.
“Sehingga pada akhirnya industri telekomunikasi bisa tetap sehat dan masyarakat bisa mendapatkan layanan Internet yang berkualitas,” ucap Reza.
Khususnya tarif internet XL Axiata, Reza berujar, relatif masih tidak akan banyak berubah walaupun kemungkinan tetap akan ada penyesuaian. “Untuk merespons dinamika industri, pasar dan juga strategi dari setiap penyedia layanan Internet termasuk operator,” tuturnya.
Sebelumnya, Cable, website asal Inggris yang membandingkan tarif internet mengungkap negara dengan tarif termurah per 1 gigabita (GB) di seluruh dunia. Indonesia berada di posisi nomor 17 dengan internet termurah di dunia dengan harga rata-rata internet per GB senilai US$0,28 (setara Rp 4.357 dengan kurs Rp 15.561 per dolar AS).
Cable menuliskan bahwa biaya rata 1 GB itu dihitung dari lebih dari 5.600 paket data selular di seluruh dunia yang diukur pada Juni-September 2023. Dalam daftarnya sepuluh besar negara dengan internet termuah yakni Israel (US$ 0,02); Italia (US$ 0,09); Fiji (US$ 0,09); San Marino (US$ 0,10); Kamboja (US$ 0,12); Pakistan (US$ 0,12); India (US$ 0,16); Kirgizstan (US$ 0,17); Prancis (US$ 0,20); dan Kolombia (US$ 0,20).
Adapun peringkat kesebelas hingga kedua puluh yakni Haiti (US$ 0,22); Bangladesh (US$ 0,23); Sri Lanka (US$ 0,25); Laos (US$ 0,25); Rusia (US$ 0,25); Ukraina (US$ 0,27); Indonesia (US$ 0,28); Uruguai (US$ 0,28); Moldova (US$ 0,28); dan Malaysia (US$ 0,28).
Pilihan Editor: Internet RI Paling Murah Nomor 17 di Dunia, Ini Kata Pakar IT