Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Terkini Bisnis: Tips Investasi Warren Buffett Hadapi 2023, Impor Beras Tak Jawab Masalah

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Sabtu sore, 17 Desember 2022 antara lain tentang tips investasi dari Warren Buffett dalam menghadapi resesi.

17 Desember 2022 | 18.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Sabtu sore, 17 Desember 2022 dimulai dengan tips investasi dari orang terkaya di dunia, Warren Buffett, di tengah ancaman resesi yang disebut-sebut akan terjadi pada 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian informasi mengenai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif angkat bicara menanggapi pernyataan Bupati Meranti Muhammad Adil yang mempersoalkan kecilnya dana bagi hasil migas yang diterima daerah yang dipimpinnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu berita tentang Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan impor beras hanya solusi temporer. Hal ini dikarenakan masalah pangan beras terletak pada biaya input produksi beras yang naik di tingkat petani. Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:

1. 5 Tips Investasi Warren Buffett di Tengah Ancaman Resesi 2023

Investor handal yang juga masuk dalam daftar orang terkaya di dunia Warren Buffett membeberkan sejumlah tips investasi di tengah ancaman resesi yang disebut-sebut akan terjadi pada tahun 2023. 

Pria yang dikenal sebagai Oracle of Omaha karena kecakapan investasinya tersebut  berhasil mengumpulkan kekayaan pribadi lebih dari US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.560 triliun (asumsi kurs Rp 15.603 per dolar AS).

Bahkan, saat kondisi resesi, Warren Buffett tetap memberanikan diri dengan menanamkan modalnya. Bagi Buffett, resesi adalah salah satu waktu terbaik untuk mencari peluang investasi.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Bupati Meranti Persoalkan Dana Bagi Hasil, Menteri ESDM Sebut Produksi Migas Turun karena...

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif angkat bicara menanggapi pernyataan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil yang mempersoalkan kecilnya dana bagi hasil migas yang diterima daerah yang dipimpinnya.

Pernyataan Adil pada pekan lalu karena sampai menyebut pegawai di Kementerian Keuangan sebagai iblis dan setan karena dana bagi hasil yang diterima tak sesuai dengan kenaikan produksi dan lifting migas daerahnya.

Ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat kemarin, 16 Desember 2022, Menteri Arifin lalu membeberkan realisasi produksi terangkut atau lifting minyak dan gas (migas) dari Blok KKS Malacca Strait yang terletak di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Ekonom Sebut Impor Beras Hanya Solusi Temporer

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan impor beras hanya solusi temporer. Hal ini dikarenakan masalah pangan beras terletak pada biaya input produksi beras yang naik di tingkat petani.

“Impor (beras) tidak bisa jawab masalah di awal 2023 ke depan,” ujar Bhima ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 17 Desember 2022.

Bhima mengatakan jika impor menjadi jawaban setiap kali terjadi gejolak harga pangan, hal tersebut akan menurunkan minat petani. “Alhasil, petani akan berpindah ke tanaman lain yang lebih menguntungkan,” kata dia.

Baca berita selengkapnya di sini.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Martha Warta Silaban

Martha Warta Silaban

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus