Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, berpesan agar semua pihak berhati-hati sebelum berinvestasi. Apalagi saat ini semakin beragam produk investasi yang ditawarkan, dan tak jarang di antaranya adalah berupa penipuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Oleh sebab itu ia mengingatkan agar tiap pihak terus mengedepankan 2-L yaitu Legal dan Logis sebelum berinvestasi. Legal artinya memastikan setiap pihak atau penyelenggara yang menawarkan investasi memiliki izin dari dari regulator/lembaga berwenang. Sementara logis ialah memastikan apakah keuntungan atau imbal hasil yang dijanjikan masuk akal dan realistis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Penawaran investasi yang menjanjikan keuntungan fantastis dalam waktu singkat dan tidak memiliki risiko, umumnya merupakan penipuan berkedok investasi,” kata Inarno saat membuka kegiatan "Capital Market Goes to Office" (CMGTO) bagi anggota Polri di Gedung Adi Pradana Lemdiklat POLRI, Jakarta, pada Selasa, 8 Oktober seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Dalam kesempatan itu, Inarno menyebutkan Kepolisian juga harus memiliki pemahaman yang baik terhadap produk-produk investasi yang aman dan legal.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat, termasuk anggota Polri, memiliki pemahaman yang baik terkait perencanaan keuangan serta akses terhadap produk-produk investasi yang aman dan legal," kata Inarno.
Ia berharap kegiatan ini bisa memberikan pemahaman yeng lebih baik kepada anggota Polri, khususnya di lingkungan Lemdiklat. Pemahaman itu meliputi tentang bagaimana menyikapi setiap tawaran investasi dan kiat memilih produk investasi yang aman, legal, dan terpercaya.
“Mengingat, penipuan berkedok investasi semakin hari semakin canggih, seperti penggandaan uang, money games, mendapatkan bonus tinggi dari penjualan produk, dan scamming,” ucap Inarno.
Inarno menjelaskan, pasar modal selama ini menyediakan berbagai peluang investasi menarik yang bisa diakses oleh siapa saja, termasuk anggota Polri. Peluang investasi itu berupa Saham, Surat Utang atau Sukuk, Instrumen Derivatif, dan Reksa Dana.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pelatihan dan Pendidikan Polri, Komisaris Jendral Polisi Purwadi Arianto, menyambut baik upaya kegiatan CMGTO sebagai langkah strategis. Dia menyebut acara ini bisa meningkatkan literasi terhadap pegawai Polri guna memperkaya wawasan terkait perencanaan keuangan dan keamanan investasi.
“Kegiatan ini juga sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya serta ancaman kejahatan yang melibatkan jasa keuangan," kata Purwadi.
Kegiatan turut dihadiri oleh Wakil Kepala Lembaga Pelatihan dan Pendidikan Polri Inspektur Jenderal Eko Budi Sampurno, Direktur Analisis Informasi dan Manajemen Krisis Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Sujanto. Selain itu juga terdapat Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia Irvan Susandy.
Acara ini juga diikuti lebih dari 100 anggota Polri secara langsung serta 225 peserta secara daring dari 14 Sekolah Polisi Negara (SPN) yang merupakan para tenaga pendidik Polri di lingkungan lemdiklat.