Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Terpopuler Bisnis: Bank Milik Chairul Tanjung hingga Modus Pemudik Nekat

Berita terpopuler bisnis sepanjang kemarin dimulai dari bank milik Chairul Tanjung berganti nama hingga Ridwan Kamil menyebut modus pemudik nekat.

12 Mei 2021 | 06.01 WIB

Chairul Tanjung. REUTERS/Enny Nuraheni
Perbesar
Chairul Tanjung. REUTERS/Enny Nuraheni

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa,11 Mei 2021, dimulai dari bank milik Chairul Tanjung berganti nama dari Bank Harda Internasional menjadi Allo Bank Indonesia hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut modus pemudik nekat.

Adapula berita tentang Chairul Tanjung menambah saham di Garuda Indonesia dan soal jajaran direksi Bank Mayapada dirombak setelah masuknya Liang Xian Limited.

Berikut empat berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang kemarin:


1. Sah, Bank Milik Chairul Tanjung Ini Berubah Nama jadi Allo Bank Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank Harda Internasional Tbk. menyetujui pergantian nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk. Tak hanya itu, rapat juga menyetujui bank milik pengusaha Chairul Tanjung itu melakukan perubahan logo perseroan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Soal pergantian nama itu tertuang dalam risalah rapat RUPS-LB yang diterima oleh Bisnis, Selasa pagi, 11 Mei 2021. Pada mata acara ke-9 disebutkan mengenai pergantian nama Bank Harda menjadi Allo Bank. 

"Menyetujui perubahan nama perseroan menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk. dengan demikian mengubah Pasal 1 Anggaran Dasar Perseroan." Demikian seperti tertulis dalam risalah rapat tersebut.

RUPSLB juga memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi untuk membuat akta notaris dan melaporkan perubahan anggaran dasar tersebut kepada instansi berwenang. Selain itu, wewenang untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk perubahan ketentuan anggaran dasar perseroan.

A
dapun pada mata acara ke-10, juga disebutkan bahwa rapat pemegang saham menyetujui perubahan logo perusahaan.

Baca berita selengkapnya di sini.

2.
Chairul Tanjung Borong Saham Garuda Indonesia Rp 317,23 Miliar

Chairul Tanjung melaporkan ke Bursa Efek Indonesia tentang penambahan kepemilikan sahamnya di maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Pembelian saham oleh konglomerat itu dilakukan melalui PT Trans Airways. 

Dalam laporannya ke otoritas bursa pada Senin, 10 Mei 2021, Finegold Resources Ltd menyatakan telah mengalihkan seluruh saham miliknya dalam PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) kepada PT Trans Airways. Jumlah saham yang dialihkan tersebut sebanyak 635.739.990 saham atau 635,73 juta saham. Pemberitahuan serupa juga ditujukan ke Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.

Transaksi dilakukan di harga sebesar Rp 499 per saham. Dengan demikian, total nilai transaksi yang dilaksanakan pada 6 Mei lalu itu mencapai Rp 317,23 miliar.

Dari transaksi itu, maka total kepemilikan saham Trans Airways atas GIAA bertambah menjadi sekitar 7,31 miliar saham GIAA atau setara dengan 28,26 persen dari seluruh modal ditempatkan perseroan. Sebelumnya, Trans Airways memiliki sekitar 6,68 miliar saham atau setara dengan 25,81 persen.

"
Status kepemilikan saham langsung,” tulis Direktur Utama Trans Airways Warnedy dikutip dari keterbukaan informasi perseroan, kemarin.

Trans Airways diketahui merupakan perusahaan milik konglomerat Chairul Tanjung. Awalnya Trans Airways memborong saham GIAA dari tiga sekuritas yang berperan menjadi underwriter di initial public offering (IPO) yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, serta PT Danareksa Sekuritas.

Pada 2012 silam, Trans Airways membeli sebanyak 10,88 persen saham GIAA dijual dengan harga Rp 620 per saham. Harga tersebut lebih rendah daripada harga jual saat IPO, yaitu Rp 750 per saham.

Baca berita selengkapnya di sini.

3.
Liang Xian Resmi jadi Pemegang Saham Bank Mayapada, Jajaran Direksi Dirombak

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank Mayapada Internasional Tbk. kemarin diputuskan penegasan susunan pemegang saham sehubungan dengan masuknya Liang Xian Limited ke perseroan. Sebelumnya, Liang Xian Limited telah resmi membeli saham sebanyak 1,46 miliar saham atau 12,39 persen bank milik taipan Dato Sri Tahir. 

Manajemen perseroan memaparkan susunan pemegang saham baru antara lain PT Mayapada Karunia sebanyak 3,53 miliar saham atau 29,89 persen, PT Mayapada Kasih 563,86 juta saham atau 4,77 persen, dan PT Galasco Investments Limited sebanyak 1,49 miliar saham atau 12,67 persen.

"Unity Rise Limited sebanyak 864,72 juta saham atau 7,31 persen, JPMCB Na Re-Cathay Life Insurance Co Ltd 2,54 miliar saham atau 21,54 persen, Liang Xian Ltd 1,46 miliar saham atau 12,39 persen, dan masyarakat sebanyak 1,35 miliar saham sehingga jumlah total sebesar 11,83 miliar saham," tulis manajemen dalam keterangan resmi, Senin, 10 Mei 2021.

Adapun susunan pemegang saham perusahaan dengan kode emiten MAYA itu sebelumnya adalah Mayapada Kurnia 26,42 persen, Re-Cathay 37,33 persen, Galasco 12,67 persen, Unity Rise 7,31 persen, dan masyarakat 16,27 persen.

R
UPSLB juga menyetujui rencana perubahan susunan pengurus perseroan dengan memberhentikan dengan hormat Lee Wei Cheng sebagai Komisaris, Insmerda Lebang dan Winarto sebagai Komisaris Independen. Begitu juga Jane Dewi Tahir sebagai Wakil Direktur Utama, Hung Li Chen, Wang Tien Chen, dan Yang Chin Chang sebagai yang diberhentikan dari jabatan Direktur Perseroan.

"Langkah ini diiringi dengan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas jerih payah dan jasanya," tulis manajemen MAYA.

Baca berita selengkapnya di sini.

4.
Ridwan Kamil Ungkap Modus Pemudik Nekat, Salah Satunya: Pura-pura Kirim Paket

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan ada banyak modus yang digunakan para pemudik agar bisa tetap pulang kampung meski pemerintah telah melarang untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.

Sejumlah modus ini ditemukan saat ia meninjau pelaksanaan penyekatan pemudik di Padalarang dan Cileunyi, Jawa Barat. Ia meninjau langsung bagaimana para pemudik tetap nekat mudik.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menjelaskan, sejak diberlakukan penyekatan di 158 titik di Jawa Barat, banyak modus yang dilakukan pemudik untuk mengelabui petugas. Salah satu di antaranya adalah banyak pemudik yang menunggu petugas lengah saat jam istirahat, saat hujan turun.

Selain itu, tak sedikit pemudik yang menggunakan tes PCR bodong serta berpura-pura akan mengirimkan paket. "Di lapangan, modus banyak," ucap Emil, Senin, 10 Mei 2021.

A
palagi menjelang hari H Lebaran ini, Emil memperkirakan masih akan ada masyarakat yang nekat untuk pulang kampung. Tapi pihaknya tidak akan berhenti mengedukasi, dan mencegah mobilisasi pemudik masuk ke Jawa Barat.

Lebih jauh, Emil mengakui bahwa ia paham bagaimana kerinduan masyarakat terhadap kampung halamannya. Namun, menjaga agar Covid-19 tidak terus menyebar juga adalah bentuk rasa cinta kepada kampung halaman.

"Kita edukasi bahwa larangan mudik untuk keselamatan jiwa yang sedang kita perjuangan," ujar Emil.

Baca berita selengkapnya di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus