Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Toko hewan peliharaan dapat menjadi usaha yang menjanjikan mengingat banyak orang yang memiliki binatang peliharaan. Hewan peliharaan juga perlu memiliki perawatan yang rutin, seperti kebersihan, gizi, kesehatan, dan lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika tertarik, berikut beberapa tips memulai bisnis toko hewan peliharaan yang kini dicari banyak orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Punya kemampuan mengoperasikan toko
Dalam berbisnis pet shop, pertimbangkan mengenai tuntutan emosional, fisik, dan finansial. Jika masih ragu, Anda bisa bekerja di toko lain atau menjadi relawan.
Bangun merek
Pikirkan apa yang membuat berbeda. Contohnya, menjual makanan hewan yang alami, mainan hewan yang berkelanjutan, atau menawarkan layanan ekstra lainnya.
Buatlah perencanaan bisnis
Tetapkan layanan, lakukan observasi dan lainnya. Bahkan, Anda juga bisa meninjau harga dan lokasi yang strategis. Tahap ini penting untuk menjadi referensi dan keputusan penetapan harga.
Memiliki izin
Buatlah izin usaha pet shop, terutama di lokasi Anda, untuk menghindari konflik dan lingkungan menjadi lebih nyaman.
Rekrut karyawan
Hal ini meliputi dokter dan perawat hewan untuk membantu usaha menjadi lebih unggul karena adanya peran tenaga ahli.
Buatlah strategi pemasaran
Bisnis dapat sukses karena pemilik berhasil menyebarkan kesadaran produk, layanan, dan merek. Hal ini akan menarik lebih banyak depelanggan. Selain itu, Anda juga bisa bergabung dengan komunitas pecinta hewan.
Jika sudah mengetahui tips membangun bisnis, berikut kira-kira perkiraan modalnya. Jika melansir analisa usaha dari Buku Warung, Anda memerlukan modal sebesar Rp 13 juta. Modal ini meliputi kandang, etalase kaca, makanan hewan untuk dijual, perlengkapan mandi, aksesoris untuk dijual, dan perlengkapan tambahan lain.
Untuk operasional per bulan, perkiraan biaya yang perlu disiapkan sebesar Rp 7,2 juta. Biaya tersebut meliputi dua orang karyawan, makanan hewan, bahan perawatan hewan yang dititipkan, dan lainnya. Perlu diingat karyawan tersebut bukanlah dokter hewan.
Selanjutnya, Anda dapat melakukan survei mengenai harga penitipan hewan, perawatan, harga makanan, dan aksesoris. Pastikan harga tersebut sesuai pasar dan tidak membuat rugi.
Baca juga: 10 Hal yang Bisa Membuat Kucing Takut