Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Darmawan Aji, seorang coach productivity, dalam blognya, darmawanaji.com menyarankan untuk melakukan sesuatu yang bermakna dan signifikan di pagi hari. Sesuatu yang memerlukan fokus dan konsentrasi yang kuat. Alasannya adalah karena willpower kita terbatas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Willpower adalah bahan bakar mental di otak kita yang memungkinkan kita untuk fokus dan mengendalikan diri. Roy Baumeister dalam penelitiannya mengatakan bahwa willpower kita terbatas. Ia akan berkurang seiring dengan pemakaian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kadar willpower kita akan berkurang setiap kali kita mengerjakan sesuatu secara fisik maupun mental. Saat willpower kita berkurang, maka otomatis kendali kita juga akan melemah. Akibatnya, kita lebih sering mudah tergoda, tersinggung, dan menyerah.
Kemampuan kita untuk berpikir jernih dan fokus juga akan lebih sulit dibandingkan ketika willpower kita masih kuat. Dan willpower yang tertinggi adalah ketika pagi hari. Karena itu, Baumeister mengatakan: “Pagi hari adalah saat paling disiplin. Semakin lama orang terjaga, semakin banyak masalah pengendalian diri yang terjadi. Banyak hal menjadi buruk di malam hari. Diet rusak saat cemilan malam bukan saat sarapan…”.
Karena itu, Darmawan menyarankan kita untuk mengawali pagi dengan kesadaran penuh tentang apa yang penting, bermakna, dan signifikan dalam hidup kita. Salah satunya adalah dengan mengajukan suatu pertanyaan penting di pagi hari seperti yang dilakukan oleh Steve Jobs dan Benjamin Franklin.
Setiap pagi, Steve Jobs bertanya, “jika hari ini adalah hari terakhir dalam hidup saya, apakah saya ingin melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Sedangkan Franklin bertanya tentang “kebaikan apa yang harus saya lakukan hari ini?”
Pertanyaan itu akan menjadi pemantik sekaligus bahan evaluasi dan refleksi Anda sebelum memulai hari, sejak pagi hari. Sehingga Anda dapat lebih baik setiap harinya.
NAUFAL RIDHWAN ALY