Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BNI Syariah atau BNI Syariah pada triwulan II 2019 mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 315,27 miliar atau tumbuh 55,32 persen secara year on year (yoy). Jumlah laba tersebut juga lebih tinggi dibandingkan pada triwulan I 2019 yang bisa membukukan laba sebesar Rp 135 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Pertumbuhan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang sehat dan rasio dana murah yang optimal," kata Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo di Jakarta, Jumat 26 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dari sisi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, BNI Syariah berhasil menghimpun dana sebesar Rp 36,32 triliun sepanjang triwulan II 2019. Angka ini meningkat 12,13 persen secara yoy sebesar Rp 3,93 triliun dengan jumlah nasabah lebih dari 3,2 juta. Adapun secara komposisi, DPK masih didominasi oleh giro dan tabungan yang mencapai 63,48 persen.
Selain itu, BNI Syariah juga mencatat selama triwulan II 2019, BNI Syariah mampu menyalurkan kredit atau pembiayaan sebesar Rp 31,66 triliun. Angka ini tercatat tumbuh sebesar 26,03 persen atau sebesar Rp 6,54 triliun secara year on year.
Abdullah mengatakan pertumbuhan penyaluran kredit atau pembiayaan itu juga dilakukan dengan komposisi yang seimbang. Misalnya, dari segmen konsumer mampu tumbuh dan berkontribusi sebesar Rp 14,53 triliun. Penyaluran pembiayaan ini memiliki porsi sebesar 45,90 persen dari total pembiayaan.
Jumlah kedua terbesar dari total penyaluran pembiayaan berasal dari segmen komersial dengan nilai mencapai Rp 9,14 triliun atau 28,88 persen. Kemudian segmen kecil dan menengah mencapai Rp 5,94 triliun atau berkontribusi sebesar 18,77 persen dari jumlah total penyaluran.
Sisanya dari segmen mikro sebesar Rp 1,69 triliun atau berkontribusi sebesae 5,34 persen dan Hasanah Card Rp 352,61 miliar dengan kontribusi sebesar 1,11 persen dari total penyaluran kredit.
Selain itu, Abdullah juga mengatakan, BNI Syariah juga mencatat pertumbuhan dari sisi jumlah aset yang tumbuh positif sebesar 12,50 persen atau setara Rp 42,49 triliun. Dari sisi rasio Return on Equity (ROE), BNI Syariah juga mampu naik 14,62 persen.
"Dengan beberapa strategi yang telah dilakukan, BNI Syariah dapat menunjukkan tingkat profitabilitas yang baik yang ditunjukkan dengan rasio Return on Equity yang mampu naik mencapai 14,62 persen," kata Abdullah.