Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Arief Rosyid mengatakan keputusan pemerintah melakukan merger bank syariah milik BUMN merupakan langkah yang tepat di masa pandemi Covid-19. Menurut dia, kesempatan Indonesia untuk mengambil momentum memajukan perekonomian nasional akan terbuka lebar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Momentum ini bisa didorong dengan aksi merger bank umum syariah milik Himbara yang selama pandemi tercatat memiliki kinerja baik dan di atas rata-rata industri perbankan nasional,” ujarnya, Rabu, 14 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga bank syariah yang akan melakukan merger ialah PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Konsolidasi ini bakal menyatukan aset entitas yang diperkirakan mencapai Rp 220-225 triliun.
Menurut Arief, merger bank syariah milik negara merupakan bukti komitmen pemerintahan mendorong melesatnya ekonomi berbasis syariah di Indonesia dan mendukung umat Islam dalam konteks ekonomi. Apalagi, ia menyatakan, sekitar 70 persen kegiatan ekonomi dan keuangan syariah masih berpusat di perbankan syariah.
BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah telah menandatangani perjanjian penggabungan atau conditional merger agreement (CMA) pada Senin petang, 12 Oktober 2020. Penandatanganan CMA merupakan tahap awal dari rangkaian proses penggabungan ketiga entitas.
Rencana konsolidasi secara mendetail akan diumumkan pada 20 Oktober. Saat ini, manajemen ketiga bank tengah mengurus izin merger kepada Otoritas Jasa Keuangan. Konsolidasi ini diharapkan dapat mengembangkan aset ketiga bank mencapai Rp 395 triliun pada 2025.
Wakil Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Catur Budi Harto mengatakan bank syariah Himbara akan memiliki jangkauan pasar yang lebih besar dengan mengoptimalkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air. “Bank syariah Himbara akan memiliki engine, economic scale, dan market reach yang lebih besar,” ucapnya.
Adapun Direktur Kelembagaan Bank BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan merger ini memiliki potensi mendorong masuknya bank syariah Himbara ke deretan bank syariah terbesar dunia menurut kapitalisasi pasarnya. “Dengan pembentukan bank syariah yang solid, kita akan jadi bank syariah terbesar di Indonesia dan top sepuluh bank syariah secara global,” tuturnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA