Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Upaya Menggenjot Produksi Jagung

Produksi jagung nasional turun akibat kekeringan panjang pada tahun lalu. Pemerintah akan menggenjot produksi pada tahun ini. 

17 Januari 2024 | 00.00 WIB

Petani memanen jagung di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. TEMPO/STR/Prima Mulia
Perbesar
Petani memanen jagung di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. TEMPO/STR/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Produksi jagung nasional pada tahun lalu anjlok akibat kekeringan berkepanjangan sebagai dampak El Nino.

  • Berkurangnya pasokan jagung pipil kering berdampak kenaikan harga pakan ternak.

  • Pemerintah akan mengimpor 1,2 juta ton jagung. Diharapkan harga pakan ternak akan stabil pada Maret mendatang.

JAKARTA — Produksi jagung pipil kering berkadar air 14 persen nasional dilaporkan terus menurun akibat kekeringan sebagai dampak fenomena iklim El Nino yang terjadi sejak pertengahan tahun lalu. Ketua Umum Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) Sholahuddin mengungkapkan, di sejumlah tempat, petani mengalami gagal panen karena tidak adanya hujan. Di daerah Lamongan, Jawa Timur, misalnya, penurunan produksi mencapai 80 persen pada masa panen pertama. Sedangkan di daerah lain, seperti Gresik dan Bima, Nusa Tenggara Barat, hasil panen anjlok hingga 50 persen. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus