Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumalh petugas Kepolisian berjaga di luar penjara wanita Centro Femenino de Adaptacion Social (CEFAS) setelah terjadi kerusuhan mematikan di Tamara, di pinggiran Tegucigalpa, Honduras, 20 Juni 2023. REUTERS/Fredy Rodriguez
Seorang kerabat narapidana berteriak kepada petugas polisi sementara keluarga menunggu kabar tentang orang yang mereka cintai di luar penjara wanita Centro Femenino de Adaptacion Social (CEFAS) menyusul kerusuhan mematikan di Tamara, di pinggiran Tegucigalpa, Honduras, 20 Juni 2023. REUTERS /Fredy Rodriguez
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerabat narapidana bereaksi saat mereka menunggu kabar tentang orang yang mereka cintai di luar penjara wanita Centro Femenino de Adaptacion Social (CEFAS) menyusul kerusuhan mematikan di Tamara, di pinggiran Tegucigalpa, Honduras, 20 Juni 2023. REUTERS/Fredy Rodriguez
Kerabat seorang narapidana bereaksi sementara yang lain mencoba menghiburnya ketika mereka menunggu kabar tentang orang yang mereka cintai di luar penjara wanita Centro Femenino de Adaptacion Social (CEFAS) setelah kerusuhan mematikan di Tamara, di pinggiran Tegucigalpa, Honduras, 20 Juni. 2023. REUTERS/Fredy Rodriguez
Tim forensik dan pasukan keamanan terlihat di penjara wanita Centro Femenino de Adaptacion Social (CEFAS) setelah terjadi kerusuhan mematikan di Tamara, di pinggiran Tegucigalpa, Honduras, 20 Juni 2023. REUTERS/Fredy Rodriguez
Pasukan keamanan beroperasi di luar penjara wanita Centro Femenino de Adaptacion Social (CEFAS) menyusul kerusuhan mematikan di Tamara, di pinggiran Tegucigalpa, Honduras, 20 Juni 2023. REUTERS/Fredy Rodriguez
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini