Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abdul Aziz berpose ditengah wawancara dengan awak media di di Christchurch, Selandia Baru, Ahad, 17 Maret 2019. Abdul Aziz menjadi salah satu sosok heroik dalam tragedi serangan teror di dua masjid di Christchurch pada Jumat (15/3) lalu. REUTERS/Edgar Su
Abdul Aziz yang merupakan pria kelahiran Afganistan, melakukan tindakan untuk mengalihkan perhatian teroris penembakan di Christchurch, Selandia Baru, agar menjauh dari masjid setelah menewaskan orang-orang di dalamnya. smh.com.au
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Sky News, saat tragedi penembakan tersebut, Abdul Aziz mendengar suara tembakan saat salat Jumat. Kemudian dia meninggalkan keluarganya di dalam Linwood Islamic Centre. Ia pun berlari keluar untuk menahan teroris di area parkir. smh.com.au
Abdul Aziz yang sebelumnya tinggal di Australia selama 27 tahun dan pindah ke Selandia Baru sejak 2,5 tahun lalu itu, berusaha menghentikan sang pelaku, Brenton Tarrant, tanpa pikir panjang. Aziz pun sempat menggunakan mesin kecil pembaca kartu kredit yang ada di dekatnya untuk dijadikan senjata dan melemparkannya ke arah pelaku. REUTERS
Berkat aksi heroiknya itu, Abdul Aziz dielu-elukan banyak orang dan menganggapnya sebagai pahlawan. Namun, Aziz menolak disebut pahlawan karena menurutnya setiap orang pasti akan melakukan hal yang sama karena itu bagian dari rasa kemanusiaan untuk menolong orang. REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini