Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ribuan warga turun ke jalan mengadakan aksi unjuk rasa, menentang keinginan Presiden Nkurunziza yang mencalonkan diri kembali setelah 10 tahun berkuasa. Bujumbura, Burundi, 14 Mei 2015. Jennifer Huxta/Getty Images
Warga membakar kasur yang dijarah dari kantor polisi, ratusan orang melempar batu dan membawa senjata, sedangkan polisi membalasnya dengan lemparan gas air mata saat protes berlangsung. Presiden Nkurunziza tengah berada di luar negeri saat kudeta diumumkan. Bujumbura, Burundi, 14 Mei 2015. Jennifer Huxta/Getty Images
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga mengangkat senjata dan seorang lainnya membawa bom molotov, menyusul aksi protes menentang Presiden Burundi, yang berusaha mencalonkan diri kembali sebagai seorang Presiden. Warga berhasil merebut senjata dan bom dari anggota polisi. Bujumbura, Burundi, 14 Mei 2015. Jennifer Huxta/Getty Images
Warga bersorak sorai di tengah jalan, menyusul pengumuman oleh Mayor Jenderal Godefroid Niyombare, bahwa Presiden Nkurunziza telah digulingkan. Namun Presiden Nkurunziza membantah, dan menyatakan kudeta berhasil digagalkan. Bujumbura, Burundi, 14 Mei 2015. Jennifer Huxta/Getty Images
Seorang anggota polisi bersenjata lengkap, menghindar dari pusat kerusuhan. Selain unjuk rasa oleh warga, baku tembak antar personel militer terjadi, setelah kudeta yang dilancarkan oleh seorang jendral, gagal mengulingkan Presiden Pierre Nkurunziza. Bujumbura, Burundi, 14 Mei 2015. Jennifer Huxta/Getty Images
Warga dan polisi terlibat bentrok saat protes unjuk rasa menentang keinginan Presiden Pierre Nkurunziza, yang ingin memperpanjang masa jabatannya. Bujumbura, Burundi, 14 Mei 2015. Jennifer Huxta/Getty Images
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini