Sejumlah pria Yahudi ultra-Ortodoks berunjuk rasa setelah Mahkamah Agung memutuskan bahwa Kementerian Pertahanan tidak dapat lagi memberikan pengecualian menyeluruh kepada siswa sekolah Yahudi dari wajib militer, di pangkalan perekrutan Tel HaShomer, di Ramat Gan, Israel, 5 Agustus 2024. REUTERS/Ricardo Moraes
Polisi Israel menahan pria-pria Yahudi ultra-Ortodoks saat unjuk rasa setelah Mahkamah Agung memutuskan bahwa Kementerian Pertahanan tidak dapat lagi memberikan pengecualian menyeluruh kepada siswa sekolah Yahudi dari wajib militer, di pangkalan perekrutan Tel HaShomer, di Ramat Gan, Israel, 5 Agustus 2024. REUTERS/Ricardo Moraes
Polisi Israel berjaga saat pria Yahudi ultra-Ortodoks melakukan unjuk rasa setelah Mahkamah Agung memutuskan bahwa Kementerian Pertahanan tidak dapat lagi memberikan pengecualian menyeluruh kepada siswa sekolah Yahudi dari wajib militer, di pangkalan perekrutan Tel HaShomer, di Ramat Gan, Israel, 5 Agustus 2024. REUTERS/Ricardo Moraes
Sejumlah pria Yahudi ultra-Ortodoks melakukan unjuk rasa setelah Mahkamah Agung memutuskan bahwa Kementerian Pertahanan tidak dapat lagi memberikan pengecualian menyeluruh kepada siswa sekolah Yahudi dari wajib militer, di pangkalan perekrutan Tel HaShomer, di Ramat Gan, Israel, 5 Agustus 2024. REUTERS/Ricardo Moraes
Polisi Israel menahan pria-pria Yahudi ultra-Ortodoks saat unjuk rasa setelah Mahkamah Agung memutuskan bahwa Kementerian Pertahanan tidak dapat lagi memberikan pengecualian menyeluruh kepada siswa sekolah Yahudi dari wajib militer, di pangkalan perekrutan Tel HaShomer, di Ramat Gan, Israel, 5 Agustus 2024. REUTERS/Ricardo Moraes