Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto

Baru Menjabat, Buruh Tuntut Sistem Upah kepada Menaker Yassierli

7 November 2024 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 6

Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) melaksanakan aksi di kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta, 7 November 2024. Massa aksi menuntut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, tidak menggunakan Peraturan Pemerintah (PP) 51 tahun 2023 untuk menetapkan pengupahan pada 2025. Hal ini lantaran PP 51 tersebut tidak sesuai dengan hasil putusan MK. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 6

Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) melaksanakan aksi di kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta, 7 November 2024. Massa aksi menuntut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, tidak menggunakan Peraturan Pemerintah (PP) 51 tahun 2023 untuk menetapkan pengupahan pada 2025. Hal ini lantaran PP 51 tersebut tidak sesuai dengan hasil putusan MK. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 6

Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) melaksanakan aksi di kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta, 7 November 2024. Massa aksi menuntut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, tidak menggunakan Peraturan Pemerintah (PP) 51 tahun 2023 untuk menetapkan pengupahan pada 2025. Hal ini lantaran PP 51 tersebut tidak sesuai dengan hasil putusan MK. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 6

Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) melaksanakan aksi di kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta, 7 November 2024. Massa aksi menuntut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, tidak menggunakan Peraturan Pemerintah (PP) 51 tahun 2023 untuk menetapkan pengupahan pada 2025. Hal ini lantaran PP 51 tersebut tidak sesuai dengan hasil putusan MK. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Image of Tempo
Perbesar
Foto 5 dari 6

Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) melaksanakan aksi di kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta, 7 November 2024. Massa aksi menuntut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, tidak menggunakan Peraturan Pemerintah (PP) 51 tahun 2023 untuk menetapkan pengupahan pada 2025. Hal ini lantaran PP 51 tersebut tidak sesuai dengan hasil putusan MK. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Image of Tempo
Perbesar
Foto 6 dari 6

Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) melaksanakan aksi di kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta, 7 November 2024. Massa aksi menuntut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, tidak menggunakan Peraturan Pemerintah (PP) 51 tahun 2023 untuk menetapkan pengupahan pada 2025. Hal ini lantaran PP 51 tersebut tidak sesuai dengan hasil putusan MK. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus