Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto

Ini Sederet Ajaran Ponpes Al Zaytun yang Jadi Kontroversi

23 Juli 2023 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 5

Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, Panji Gumilang menyampaikan beberapa hal yang menimbulkan polemik. Salah satunya, memperbolehkan pengikutnya untuk salat tanpa merapatkan saf. Ada pula video yang menunjukkan saf jamaah perempuan sejajar dengan jamaah laki-laki. Bukan cuma perkara saf, Panji Gumilang juga menyatakan perempuan boleh menjadi khatib salat Jumat di pesantrennya. Foto: Istimewa

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 5

Jamaah Pondok Pesantren Al Zaytun menyanyikan lagu Yahudi berjudul Havenu Shalom pada Kamis, 15 Juni 2023. Mereka menyanyikan lagu tersebut saat ribuan warga menggelar aksi demo untuk memprotes ajaran Pondok Pesantren Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang yang dinilai menyimpang. YouTube

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 5

Beredar video Panji Gumilang menyebut bahwa Al Quran bukanlah berasal dari perkataan Allah SWT. Ia menyatakan bahwa Al Quran adalah kumpulan dari perkataan Nabi Muhammad SAW. Dalam pendapatnya, Panji menyampaikan penggalan pertama dari ayat kedua surah Al Baqarah. Menurutnya, penggalan ayat itu menunjukkan bahwa Al Quran bukanlah kalamullah alias perkataan Allah SWT. YouTube

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 5

Dari video yang diunggah di YouTube Al Zaytun Official pada Jumat (23/6/2023), lantunan azan dari santri terdengar berbeda daripada azan pada umumnya. Selain itu, santri yang melantunkan azan tersebut juga menghadap ke para jamaah bukan ke kiblat. Tak hanya itu saja, muadzin tersebut juga tampak menggerakkan tangan kanan dan kirinya saat melantunkan azan. Saat mengumandangkan takbir, muadzin mengepalkan tangan kirinya dan mengangkatnya ke atas. YouTube

Image of Tempo
Perbesar
Foto 5 dari 5

Panji Gumilang mengajarkan bahwa ibadah haji tak perlu dilakukan di Tanah Suci Mekkah, tapi cukup di ponpes Al Zaytun pada 1 Muharram. Namun ritual haji yang dilakukan bukan mengelilingi Kabah, melainkan mengeliling pesantren Al Zaytun. Para santri ponpes Al Zaytun juga diajarkan Panji Gumilang cara melempar jumrah berbeda. Bukan dengan kerikil seperti di Mekkah, mereka diajarkan melempar bahan bangunan dalam bentuk uang. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus