Kerap Ditilang, Sopir Angkot Blokir Jalan Daan Mogot

Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polisi wanita menenangkan sejumlah supir angkutan kota yang menggeruduk pos polisi dan memblokir jalan raya Daan Mogot, Tangerang, Banten, 20 Juni 2015. Dalam aksinya mereka geram terhadap oknum polisi yang kerap menilang supir dan meminta uang tebusan (damai) jika melintas dan menurunkan penumpang sembarangan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

Perbesar

Supir angkutan kota jurusan Kotabumi-Kalideres menggeruduk pos polisi dan memblokir jalan raya Daan Mogot, Tangerang, Banten, 20 Juni 2015. Dalam aksinya mereka geram terhadap oknum polisi yang kerap menilang supir dan meminta uang tebusan (damai) jika melintas dan menurunkan penumpang sembarangan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Supir angkutan kota jurusan Kotabumi-Kalideres bersitegang dengan polisi saat berunjuk rasa memblokir jalan raya Daan Mogot, Tangerang, Banten, 20 Juni 2015. Dalam aksinya mereka geram terhadap oknum polisi yang kerap menilang supir dan meminta uang tebusan (damai) jika melintas dan menurunkan penumpang sembarangan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

Perbesar

Seorang supir angkutan kota jurusan Kotabumi-Kalideres memberhentikan angkutan kota lainnya untuk berunjuk rasa memblokir jalan raya Daan Mogot, Tangerang, Banten, 20 Juni 2015. Dalam aksinya mereka geram terhadap oknum polisi yang kerap menilang supir dan meminta uang tebusan (damai) jika melintas dan menurunkan penumpang sembarangan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

Perbesar

Mobil angkutan kota jurusan Kotabumi-Kalideres mengular saat aksi memblokir jalan raya Daan Mogot, Tangerang, Banten, 20 Juni 2015. Dalam aksinya mereka geram terhadap oknum polisi yang kerap menilang supir dan meminta uang tebusan (damai) jika melintas dan menurunkan penumpang sembarangan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

Perbesar

Supir angkutan kota jurusan Kotabumi-Kalideres berunjuk rasa memblokir jalan raya Daan Mogot, Tangerang, Banten, 20 Juni 2015. Dalam aksinya mereka geram terhadap oknum polisi yang kerap menilang supir dan meminta uang tebusan (damai) jika melintas dan menurunkan penumpang sembarangan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat