Sepeda motor dan truk polisi yang hancur seusai terjadi ledakan bom di depan Kedutaan Besar Australia, Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, 9 September 2004. Sedikitnya 9 orang tewas dan ratusan luka akibat ledakan bom mobil yang diperkirakan berkekuatan 4 kali lebih besar dari bom JW.Marriot. dok TEMPO/Arie Basuki
Salah satu korban bom Kuningan dirawat di Rumah Sakit MMC, Jakarta, 17 September 2004. dok TEMPO/Komarul Iman
Presiden saat itu, Megawati Soekarnoputri didampingi Atase Kedutaan Besar Australia (kanan) dan Kapolri saat itu, Da'i Bachtiar saat mengunjungi lokasi ledakan bom di Kedubes Australia di Jln. H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, 9 September 2004. dok TEMPO/Komarul Iman
Karyawan yang berkantor di Gedung Plasa 89 memandang kantor mereka yang hancur seusai terjadi ledakan bom di depan Kedutaan Besar Australia, Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, 9 September 2004. dok TEMPO/Arie Basuki
Tersangka pelaku peledakan bom Hasan dan Anshori dijaga ketat anggota polisi Desatesemen 88 Polda Metro Jaya saat berdiri di salah satu titik pemboman dalam rekontruksi di depan Kedutaan Besar Australia Kuningan, Jakarta, 19 Desember 2004. dok TEMPO/Arie Basuki
Jenazah Rina Dewi Puspita, mahasiswi STIE Perbanas yang tewas akibat ledakan bom di depan Kedutaan Besar Australia, diberangkatkan menuju masjid untuk disalatkan sebelum dimakamkan di Tempat pemakaman Umum Budi Darma, Semper, Jakarta Utara, 10 September 2004. dok TEMPO/Arie Basuki