Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapal Pinisi terlihat di pantai Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan (2/5). (Agung Parameswara/Getty Images)
Seorang pria Bugis memeriksa lambung kapal Pinisi di pantai Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan (2/5). Kapal Pinisi, adalah karya tradisional suku Bugis-Makassar. (Agung Parameswara/Getty Images)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria membawa balok kayu di pantai Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan (2/5). Pinisi adalah kapal layar tradisional kayu bertiang dua, dikenal sebagai transportasi laut tradisional di kalangan masyarakat Bugis selama berabad-abad. (Agung Parameswara/Getty Images)
Pekerja mempersiapkan diri untuk memasang balok kayu dalam lambung Pinisi di Bulukumba, Sulawesi Selatan (2/5). Menurut naskah kuno I La Galigo, Pinisi sudah ada sejak sekitar abad ke-14. (Agung Parameswara/Getty Images)
Pekerja membawa balok kayu di lambung kapal Pinisi di Bulukumba, Sulawesi Selatan (2/5). Kapal Pinisi dibangun dengan menggunakan desain dan teknik konstruksi secara turun-temurun sejak ratusan tahun. (Agung Parameswara/Getty Images)
Pria Bugis memegang palu untuk memasang balok kayu di dalam lambung Pinisi di pantai Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan (2/5). (Agung Parameswara/Getty Images)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini