Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perawat menunjukkan kaki seorang anak militan ISIS yang menderita kekurangan gizi, di sebuah rumah sakit di Hasaka, Suriah timur laut, Sabtu, 6 April 2019. Puluhan anak militan ISIS yang lahir dan hidup dalam suasana perang, kini mengalami kekurangan gizi. REUTERS/Ali Hashisho
Balita penderita kekurangan gizi dirawat di sebuah rumah sakit di Hasaka, Suriah timur laut, Sabtu, 6 April 2019. Sebagian dari mereka telah kehilangan ayah yang tewas dalam pertempuran. REUTERS/Ali Hashisho
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Balita penderita kekurangan gizi dirawat di sebuah rumah sakit di Hasaka, Suriah timur laut, Sabtu, 6 April 2019. Bangsal darurat di rumah sakit ini merawat 70 bayi dan balita penderita kekurangan gizi. REUTERS/Ali Hashisho
Balita penderita kekurangan gizi dirawat di sebuah rumah sakit di Hasaka, Suriah timur laut, Sabtu, 6 April 2019. Pada pertengahan Maret lalu, ratusan militan ISIS bersama keluarganya menyerah kepada Pasukan Demokrat Suriah (SDF) di desa Baghouz, provinsi Deir Al Zor, Suriah. REUTERS/Ali Hashisho REUTERS/Ali Hashisho
Suasana bangsal yang merawat balita penderita kekurangan gizi di sebuah rumah sakit di Hasaka, Suriah timur laut, Sabtu, 6 April 2019. Beberapa negara di Eropa menolak kepulangan para mantan pendukung dan militan ISIS. REUTERS/Ali Hashisho
Seorang anak militan ISIS penderita kekurangan gizi, menangis saat dirawat di sebuah rumah sakit di Hasaka, Suriah timur laut, Sabtu, 6 April 2019. REUTERS/Ali Hashisho
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini