Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jit Bahadur Rai dan istrinya mengumpulkan sumbangan untuk pengobatan anak mereka yang telah gagal ginjal, di sebuah jalan di Katmandu, Nepal, 7 November 2014. Ada ribuan pasien gagal ginjal di India, dan Nepal, yang siap mencari uang banyak dengan menjual organ tubuh. AP/Niranjan Shrestha
Pasien ginjal, Jit Bahadur Gurung (43), menerima perawatan dialisis di Pusat Ginjal Nasional, di Katmandu, Nepal, 4 November 2014. Selama hampir dua tahun, Gurung, yang merupakan agen tenaga kerja, telah mendapatkan perawatan dialisis. Dia harus datang dua kali seminggu selama empat jam dan membayar sekitar $ 360 dollar per-bulan untuk pengobatan. AP/Niranjan Shrestha
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mohan Sapkota, yang menjual ginjalnya, menaiki tangga di rumahnya di Hokshe, sebuah desa pertanian kecil yang telah menjadi pusat perdagangan organ ilegal lebih dari satu dekade di Nepal, 2 November 2014. AP/Niranjan Shrestha
Dialysers, perangkat untuk membersihkan darah pasien ginjal, diletakkan di pigeonholes, di Pusat Ginjal Nasional, Katmandu, Nepal, 4 November 2014. Pendonor organ dijanjikan ratusan bahkan ribuan dolar di negara pendapatan per kapita hanya $ 700 dollar, dan akan menyeberang ke perbatasan India untuk operasi organ mereka yang dijual dan akan digunakan oleh pasien kaya. AP/Niranjan Shrestha
Kumar Budathoki menampilkan bekas luka operasi setelah ia menjual salah satu ginjalnya untuk pedagang organ, di Hokshe, Nepal, 2 November 2014. AP/Niranjan Shrestha
Wanita duduk di belakang truk dan kembali pulang dari perjalanan ke pasar untuk kebutuhan sehari-hari di Hokshe, Nepal, 2 November 2014. AP/Niranjan Shrestha
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini