Foto

Puluhan Mantan Budak Nelayan Dipulangkan ke Negaranya

17 September 2015 | 13.50 WIB

https://statik.tempo.co/data/2015/09/17/id_437810/437810_650.jpg
Perbesar
Foto 1 dari 6

Antrian nelayan asal Myanmar saat melakukan check in di bandara Pattimura, Maluku, 8 September 2015. AP/Achmad Ibrahim

https://statik.tempo.co/data/2015/09/17/id_437811/437811_650.jpg
Perbesar
Foto 2 dari 6

Sejumlah nelayan asal Myanmar berisitirahat saat menunggu jadwal pemulangannya ke negaranya saat berada di penampungan sementara di Ambon, Maluku, 8 September 2015. AP mengungkap perbudakan nelayan di desa Benjina, Maluku, dimana ratusan nelayan asing dari Myanmar, Kamboja, Thailand dan Laos dipaksa bekerja sebagai budak di atas kapal-kapal Thailand. AP/Achmad Ibrahim

https://statik.tempo.co/data/2015/09/17/id_437812/437812_650.jpg
Perbesar
Foto 3 dari 6

Seorang nelayan asal Myanmar menerima gajinya sebeleum meninggalkan pelabuhan di Ambon, Maluku, 8 September 2015. Petugas berhasil menyelamatkan nelayan asal Myanmar yang diyakini korban perdagangan manusia. AP/Achmad Ibrahim

https://statik.tempo.co/data/2015/09/17/id_437813/437813_650.jpg
Perbesar
Foto 4 dari 6

Seorang mantan budak nelayan diperiksa kesehatannya oleh petugas sebelum meninggalkan pelabuhan di Ambon, Maluku, 8 September 2015. Para nelayan ini dipulangkan setelah kasus penjualan manusia terbongkar. AP/Achmad Ibrahim

https://statik.tempo.co/data/2015/09/17/id_437814/437814_650.jpg
Perbesar
Foto 5 dari 6

Sejumlah mantan budak nelayan asal Myanmar melakukan pengecekan namanya pada petugas saat berada di tempat transit di Yangon, Myanmar, 6 September 2015. Para nelayan asing ini sebelumnya bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) pada perusahaan perikanan di Benjina,. AP/Robin McDowell

https://statik.tempo.co/data/2015/09/17/id_437815/437815_650.jpg
Perbesar
Foto 6 dari 6

Sejumlah nelayan Myanmar mendapatkan ucapan selamat tinggal dari temannya saat meninggalkan pelabuhan Ambon, Maluku, 8 September 2015. Sebanyak 2000 nelayan telah berhasil diselamatkan dari keadaan yang brutal di tengah laut. AP/Achmad Ibrahim

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus