Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Antrian nelayan asal Myanmar saat melakukan check in di bandara Pattimura, Maluku, 8 September 2015. AP/Achmad Ibrahim
Sejumlah nelayan asal Myanmar berisitirahat saat menunggu jadwal pemulangannya ke negaranya saat berada di penampungan sementara di Ambon, Maluku, 8 September 2015. AP mengungkap perbudakan nelayan di desa Benjina, Maluku, dimana ratusan nelayan asing dari Myanmar, Kamboja, Thailand dan Laos dipaksa bekerja sebagai budak di atas kapal-kapal Thailand. AP/Achmad Ibrahim
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang nelayan asal Myanmar menerima gajinya sebeleum meninggalkan pelabuhan di Ambon, Maluku, 8 September 2015. Petugas berhasil menyelamatkan nelayan asal Myanmar yang diyakini korban perdagangan manusia. AP/Achmad Ibrahim
Seorang mantan budak nelayan diperiksa kesehatannya oleh petugas sebelum meninggalkan pelabuhan di Ambon, Maluku, 8 September 2015. Para nelayan ini dipulangkan setelah kasus penjualan manusia terbongkar. AP/Achmad Ibrahim
Sejumlah mantan budak nelayan asal Myanmar melakukan pengecekan namanya pada petugas saat berada di tempat transit di Yangon, Myanmar, 6 September 2015. Para nelayan asing ini sebelumnya bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) pada perusahaan perikanan di Benjina,. AP/Robin McDowell
Sejumlah nelayan Myanmar mendapatkan ucapan selamat tinggal dari temannya saat meninggalkan pelabuhan Ambon, Maluku, 8 September 2015. Sebanyak 2000 nelayan telah berhasil diselamatkan dari keadaan yang brutal di tengah laut. AP/Achmad Ibrahim
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini