Foto

Rumah Sakit Jiwa Ini Simpan Ribuan Otak Manusia

20 Juli 2017 | 09.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 6

Peneliti Jeroen Schuermans, memeriksa wadah penyimpanan otak manusia di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Rumah sakit jiwa ini adalah salah satu tempat penyimpanan otak manusia terbesar di dunia. REUTERS/Yves Herman

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 6

Peneliti Manuel Morrens, menujukan tempat penyimpanan otak manusia yang telah dimasukan dalam wadah di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Rumah sakit ini telah koleksi otak manusia lebih dari 40 tahun yang lalu oleh ahli neuropatologi Inggris, John Corsellis. REUTERS/Yves Herman

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 6

Peneliti Jeroen Schuermans, memgang otak manusia yang telah diiris dan dimasukan dalam wadah di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Ilmuwan mengatakan otak yang lebih tua adalah yang paling menarik karena membawa penyakit yang belum pernah diobati dengan obat-obatan modern. REUTERS/Yves Herman

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 6

Peneliti Jeroen Schuermans, memgang otak manusia yang telah diiris dan digunakan sebagai penelitian di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Menurut peneliti, penelitian otak manusia ini guna mengembangkan perawatan baru untuk penyakit seperti psikosis, skizofrenia dan depresi berat. REUTERS/Yves Herman

Image of Tempo
Perbesar
Foto 5 dari 6

Peneliti Jeroen Schuermans, memotong otak manusia yang akan digunakan sebagai penelitian di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Dengan menggunakan metode yang dikembangkan baru-baru ini, peneliti dapat melihat proses molekuler yang telah terjadi dan membandingkannya dengan otak yang sehat. REUTERS/Yves Herman

Image of Tempo
Perbesar
Foto 6 dari 6

Peneliti Manuel Morrens, memegang otak manusia yang masukan dalam wadah di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Rumah sakit jiwa ini telah menampung 3.000 otak manusia yang digunakan sebagai penetian penyakit kejiwaaan manusia. REUTERS/Yves Herman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus