Anak-anak dari suku Dassanech, Banna dan Karo yang mendiami lembah Omo Valley di kawasan lembah besar di barat daya Ethiopia. Seorang fotografer bernama Jimmi Nelson berkeliling dunia untuk mengabadikan suku-suku terpencil yang hampir lenyap karena modernisasi budaya. Dailymail.co.uk/Jimmy Nelson
Suku penggembala Mursi yang hidup secara berpindah di kawasan lembah Omo Valley barat daya Ethiopia, tak jauh dari perbatasan Kenya. Kehidupan suku ini tidak banyak berubah sejak milenium pertama dengan menganut kepercayaan monoistik dan animistik. Mereka percaya setiap benda mati memiliki rohnya masing-masing. Dailymail.co.uk/Jimmy Nelson
Suku Huli Wigmen ini terkenal dengan hiasan kepala yang dibuat dari rambutnya sendiri hidup di Papua Nugini. Di pulau yang sama juga hidup suku terasing yang terkenal dengan ornamen ukirannya yaitu suku Dani dan Asmat dari Papua, Indonesia. Dailymail.co.uk/Jimmy Nelson
Suku Himba yang hidup sejak abad ke-16 secara semi nomaden hidup tersebar di alam liar kawasan sungai Kunene di barat laut Namibia dan barat daya Angola. Meski telah tersentuk sedikit proyek modernisasi, tidak sedikit anggota dari suku ini yang masih mempertahankan cara hidup lamanya seperti pakaian tradisional bernama otjize yang dibuat dari campuran lemak hewan dan oker. Dailymail.co.uk/Jimmy Nelson
Suku Ladakh yang tinggal di pegunungan tertinggi di dunia di kawasan Himalaya dan Karakoram di wilayah India dan Kashmir. Suku ini menganut kepercayaan Budisme Tibet, dan juga kepercayaan terhadap iblis yang sudah dianut sejak ribuan tahun yang lalu. Dailymail.co.uk/Jimmy Nelson
Suku Huaorani yang terkenal pemberani ini hidup di hutan Amazon, namun kehidupan mereka terancam oleh eksplorasi minyak dan penebangan liar. Dailymail.co.uk/Jimmy Nelson
