Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Tak Melulu Negatif, Kenali 6 Jenis Lemak Dalam Tubuh

Tidak semua lemak harus dihilangkan karena dapat berfungsi untuk tubuh. Namun konsumsi berlebihan tetap bisa timbulkan risiko serius.

9 April 2025 | 15.13 WIB

Ilustrasi lemak di tangan. Newser.com
Perbesar
Ilustrasi lemak di tangan. Newser.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lemak sering kali menjadi kambing hitam dalam dunia kesehatan. Bahkan dalam percakapan sehari-hari, kata lemak kerap memiliki konotasi buruk. Padahal lemak di tubuh manusia bukan hanya satu jenis dan tubuh kita juga memerlukan lemak dalam porsi yang tepat. Sebagian lemak justru memainkan peran penting dalam menjaga tubuh tetap sehat dan berfungsi optimal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut British Heart Foundation, tubuh tetap membutuhkan asupan lemak dalam jumlah kecil untuk menjaga fungsinya tetap optimal. Lemak membantu tubuh tetap hangat, menyimpan energi, memproduksi hormon, serta menyerap vitamin A, D, dan E. Selain itu, lemak juga menjadi sumber asam lemak esensial seperti omega-3 dan omega-6 yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masalah muncul ketika lemak dikonsumsi secara berlebihan. Asupan lemak yang tidak terkendali ini dapat menyebabkan penumpukan lemak tubuh, terutama di area perut, yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung dan sirkulasi, bahkan bisa memicu kelelahan, nyeri sendi, hingga gangguan tidur seperti mendengkur.

Dilansir dari laman Healthline, berikut jenis-jenis lemak dalam tubuh, manfaat, dan risikonya bagi kesehatan:

1. Lemak Putih

Lemak putih adalah jenis yang paling umum ditemui di tubuh. Lemak ini disimpan di bawah kulit atau mengelilingi organ dalam seperti perut, lengan, paha, dan bokong. Fungsinya sebagai penyimpan energi dan pengatur sejumlah hormon penting seperti estrogen, insulin, kortisol, hingga hormon pertumbuhan.

Namun kelebihan lemak putih dapat menjadi masalah serius. Menurut American Council on Exercise, pria non-atlet sebaiknya memiliki lemak tubuh antara 14–24 persen, sementara perempuan berada di kisaran 21–31 persen. Melebihi batas ini dapat meningkatkan risiko gangguan seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, hingga gangguan hormon dan komplikasi kehamilan.

2. Lemak Cokelat

Berbeda dari lemak putih, lemak cokelat justru berperan membakar lemak untuk menghasilkan panas. Jenis ini banyak ditemukan pada bayi untuk membantu menjaga suhu tubuh, namun orang dewasa tetap memiliki sedikit lemak cokelat di leher dan bahu.

Peneliti kini tengah mengeksplorasi potensi lemak cokelat dalam mengatasi obesitas. Jika dapat diaktifkan secara alami, misalnya melalui paparan dingin atau olahraga, lemak ini bisa membantu tubuh membakar lebih banyak kalori.

3. Lemak Beige

Lemak beige atau "brite" adalah jenis yang relatif baru dikenal dalam dunia medis. Lemak ini memiliki karakteristik gabungan antara lemak putih dan cokelat. Dalam kondisi tertentu seperti olahraga, stres, atau suhu dingin, lemak putih dapat berubah menjadi lemak beige yang lebih aktif membakar energi. Lemak beige juga berperan penting dalam mengoptimalkan metabolisme tubuh.

4. Lemak Esensial

Sesuai namanya, lemak esensial bersifat vital dan wajib dimiliki tubuh dalam jumlah tertentu. Lemak ini terdapat di otak, sumsum tulang, saraf, serta membran pelindung organ dalam. Fungsinya mencakup pengaturan hormon, kesuburan, penyerapan vitamin, hingga pengendalian suhu tubuh.

Perempuan membutuhkan setidaknya 10–13 persen lemak esensial dalam tubuh, sedangkan pria cukup dengan 2–5 persen. Angka ini menjadi batas minimum untuk memastikan fungsi tubuh berjalan dengan baik.

5. Lemak Subkutan

Lemak subkutan adalah lemak yang terletak tepat di bawah kulit. Campuran dari sel lemak putih, cokelat, dan beige ini bisa dirasakan saat mencubit perut atau lengan. Meski kadang dianggap mengganggu penampilan, lemak subkutan dalam jumlah wajar tetap dibutuhkan sebagai pelindung dan cadangan energi. Namun, kelebihan lemak jenis ini juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dan sensitivitas insulin.

6. Lemak Visceral

Lemak visceral atau lemak perut adalah lemak putih yang menyelubungi organ-organ penting seperti hati, pankreas, dan usus. Jenis ini sulit dideteksi dengan mata telanjang, namun justru paling berisiko karena berkaitan erat dengan penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan kanker. Lingkar pinggang lebih dari 90 cm pada perempuan dan 102 cm pada laki-laki dapat menandakan risiko tinggi akibat akumulasi lemak visceral.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus