Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nyeri lutut adalah kondisi yang umum terjadi. Penyakit ini dapat menyebabkan rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk berjalan. Karena itu, seseorang harus mengetahui beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mengalami nyeri lutut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Mayo Clinic, lokasi dan tingkat keparahan nyeri lutut bisa berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Beberapa tanda dan gejala yang menyertai nyeri lutut yaitu pembengkakan dan kekakuan, kemerahan dan hangat saat disentuh, kelemahan atau ketidakstabilan, muncul suara letupan atau derak, dan ketidakmampuan untuk meluruskan lutut sepenuhnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari WebMD, berikut 11 hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan seseorang saat sedang nyeri sendi:
1. Jangan terlalu banyak istirahat
Terlalu banyak istirahat dapat melemahkan otot-otot, yang pada gilirannya dapat meningkatkan cedera ulang. Jika tidak yakin olahraga apa yang aman atau seberapa banyak yang dapat dilakukan, konsultasikan dengan dokter atau ahli terapi fisik.
2. Lakukan latihan fisik
Latihan kardio dapat memperkuat otot-otot jantung, tetapi tidak memperkuat persendian. Ini adalah latihan beban yang dipadukan dengan menjaga otot tetap lentur. Kardio penting untuk menjaga berat badan tetap stabil dan merasa lebih kuat secara keseluruhan. Untuk kardio, beberapa pilihan yang baik termasuk jalan kaki, berenang, aerobik air, bersepeda stasioner, dan mesin elips.
3. Jangan ambil risiko terjatuh
Lutut yang nyeri atau tidak stabil dapat membuat seseorang lebih mungkin terjatuh, sehingga menyebabkan lebih banyak kerusakan pada lutut. Kurangi risiko terjatuh dengan memastikan rumah memiliki penerangan yang baik, menggunakan pegangan tangan di tangga, dan menggunakan tangga atau bangku kaki yang kokoh jika perlu meraih sesuatu dari rak yang tinggi.
4. Gunakan sistem Rest, Ice, Compression, Elevation (RICE)
Istirahat, es, kompresi, dan elevasi (RICE) baik untuk nyeri lutut yang disebabkan oleh cedera ringan atau radang sendi. Istirahatkan lutut, tempelkan es untuk mengurangi pembengkakan, kenakan perban, dan jaga agar lutut tetap terangkat.
5. Jangan mengabaikan berat badan
Jika kelebihan berat badan, menurunkan berat badan akan mengurangi tekanan pada lutut. Bahkan tidak perlu mencapai berat badan "ideal" karena perubahan kecil akan tetap membawa perbedaan pada kondisi lutut.
6. Jangan malu menggunakan alat bantu jalan
Kruk atau tongkat dapat menghilangkan stres pada lutut. Belat dan penyangga lutut juga dapat membantu seseorang tetap stabil saat berdiri atau berjalan.
7. Pertimbangkan akupuntur
Bentuk pengobatan tradisional Tiongkok ini melibatkan penusukan jarum halus pada titik-titik tertentu di tubuh. Pengobatan ini banyak digunakan untuk meredakan berbagai jenis nyeri dan dapat membantu nyeri lutut.
8. Jangan biarkan sepatu memperburuk keadaan
Sol yang empuk dapat mengurangi tekanan pada lutut. Untuk osteoartritis lutut, dokter sering kali merekomendasikan sol khusus yang dimasukkan ke dalam sepatu.
9. Atur suhu
Selama 48-72 jam pertama setelah cedera lutut, gunakan kompres dingin untuk meredakan pembengkakan dan menghilangkan rasa sakit. Gunakan selama 15-20 menit tiga atau empat kali sehari. Bungkus kantong es dengan handuk agar ramah terhadap kulit. Setelah itu, bisa menghangatkan tubuh dengan mandi air hangat, bantal pemanas, atau handuk hangat selama 15 hingga 20 menit, tiga atau empat kali sehari.
10. Jangan goyangkan sendi
Latihan berdampak tinggi dapat melukai lutut yang nyeri. Hindari latihan yang berat seperti berlari, melompat, dan kickboxing. Hindari juga melakukan latihan seperti lunge dan deep squat yang memberikan banyak tekanan pada lutut.
11. Dapatkan saran dari ahli
Jika nyeri lutut baru terjadi, temui dokter untuk melakukan pemeriksaan. Yang terbaik adalah mengetahui apa yang dihadapi secepatnya sehingga dapat mencegah kerusakan lebih lanjut.
Pilihan Editor: Inilah 7 Penyebab Nyeri Lutut