Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengapuran kondisi yang ditandai peradangan sendi, terasa kaku atau nyeri. Pengapuran menyebabkan berbagai keluhan, seperti gangguan gerak tulang dan penurunan fungsi sendi. Mengutip publikasi Pengapuran Sendi Lutut, secara umum diperkirakan 15 persen dari penduduk dunia mengalami pengapuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu dari empat orang yang berusia 50 tahun dan setiap orang yang berusia 65 tahun mengalami pengapuran sendi lutut. Merujuk dari laman Perhimpunan Reumatologi Indonesia, peradangan menyebabkan rasa sakit, kaku dan bengkak. Kondisi osteoartritis kondisi radang sendi dan tulang di sekitarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari penyebabnya, osteoartritis dibedakan menjadi penyebab primer dan sekunder.
1. Penyebab primer
Mulanya terjadi melalui proses pembengkakan jaringan dan pelepasan zat yang bersifat racun terhadap tulang rawan. Kondisi ini menyebabkan cairan sendi berkurang dan menurun kualitasnya ditandai penurunan kekentalan cairan sendi.
Zat racun itu mengganggu pembentukan sel. Itu menyebabkan penurunan jumlah sel tulang rawan juga menurunkan produksi dan kualitas protein proteoglikan. Kualitas jaringan penyangga tulang rawan menurun. Penurunan kualitas itu diikuti perubahan serat kolagen dan penurunan jumlah senyawa kondroitin sulfat dan glukosamin.
Proses kerusakan bersifat terus berlanjut. Dimulai penekanan lapisan subkondral atau bagian di bawah tulang rawan. Setelah itu diikuti perubahan tulang rawan. Permukaan tulang rawan menjadi kuning, kelenturan dan kekenyalan menurun sehingga menjadi kaku, tipis, rapuh. Akhirnya membentuk lubang atau defek. Rasa nyeri di sendi lutut, karena defek.
2. Penyebab sekunder
Faktor risiko berbagai kelainan atau penyakit yang menimbulkan atau mempercepat terjadinya kerusakan tulang rawan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.