Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit batu empedu adalah kondisi saat cairan pencernaan mengeras dan membentuk semacam kristal di kantong empedu. Ukuran batu empedu mulai dari sebutir pasir hingga sebesar bola golf. Kondisi ini muncul akibat jumlah kolesterol tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari Mayo Clinic, ciri-ciri sakit batu empedu umumnya muncul saat kristal empedu menyumbat saluran pencernaan. Gejalanya berupa sakit perut bagian kanan atas, nyeri punggung di antara tulang belikat, sakit di bahu kanan, mual dan muntah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari Web MD, dalam kebanyakan kasus, pengobatan batu empedu dianggap perlu jika penderitanya mengalami gejala yang cukup parah. Salah satu perawatan yang akan dilakukan untuk mengobati batu empedu adalah dengan operasi pengangkatan kantung empedu.
Pengobatan Batu Empedu
Namun tak hanya operasi, dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa pengobatan sebelum akhirnya mengoperasi. Hal ini karna hampir sepertiga penderita batu empedu yang pernah mengalami serangan tidak pernah lagi kambuh. Beberapa pengobatan yang akan disarankan oleh dokter di antaranya yaitu:
1. Menunggu dengan Waspada
Meskipun batu empedu bisa sangat menyakitkan atau menakutkan, namun banyak penderitanya yang tidak mengalami gejala yang parah. Dalam beberapa kasus, batu tersebut larut atau terlepas dengan sendirinya. Karena masalah dapat diselesaikan tanpa intervensi, banyak dokter yang akhirnya mengambil pendekatan menunggu dan melihat setelah gejala awal.
2. Terapi non bedah
Jika penderita batu empedu tidak dapat atau tidak mau menjalani operasi, maka dokter akan merekomendasikan salah satu dari beberapa teknik non-invasif. Meskipun metode ini dapat menghancurkan batu empedu namun kekambuhan sering terjadi.
Beberapa batu empedu dapat dilarutkan melalui penggunaan garam empedu, meskipun prosedur ini hanya dapat digunakan dengan batu yang terbentuk dari kolesterol dan bukan dari pigmen empedu. Dokter akan memberikan obat Actigall (ursodiol). Teknik ini akan membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk hilang.
Teknik non-invasif selanjutnya yaitu terapi gelombang kejut. Teknik ini dilakuan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk memecah batu. Garam empedu akan diberikan sesudahnya untuk melarutkan potongan-potongan kecil.
Selain itu, dokter juga dapat mencoba mengeluarkan batu empedu selama Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP). Selama prosedur, instrumen akan dimasukkan melalui endoskopi untuk mencoba mengeluarkan batu.
3. Operasi
Kantong empedu memiliki fungsi yang penting untuk hidup normal dan sehat. Ketika batu empedu terus-menerus mengganggu, dokter akan merekomendasikan untuk mengeluarkan organ sepenuhnya. Operasi ini dianggap salah satu yang paling aman dari semua prosedur bedah.
Setiap tahun, sekitar 750.000 orang telah melakukan operasi pengangkatan kantong empedunya. Cara ini juga satu-satunya metode pengobatan yang menghilangkan kemungkinan batu empedu lain akan berkembang di masa depan.
WINDA OKTAVIA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.