Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kecerdasan emosional atau emotional intelligence adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi sendiri maupun memahami orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya orang yang mampu mengendalikan kecerdasan emosional bisa mengelola perasaan dan emosi yang mempengaruhi perilakunya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk Mental Health America ada lima elemen kecerdasan emosional yaitu kesadaran, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Kecerdasan emosional sangat diperlukan ketika bersosialisasi dengan orang lain.
Biasanya orang yang cerdas secara emosional umumnya lebih bahagia dalam hidup dan lebih puas dengan hubungan mereka. Hal ini terjadi karena mereka secara konsisten melakukan tiga hal dan menghindari tiga hal lainnya.
3 Hal yang Dilakukan dan Tidak Dilakukan
Pertama, dikutip dari Psychology Today orang yang cerdas secara emosional selalu merasa beruntung. Mereka tampaknya mengingat hal-hal baik yang mereka miliki meskipun ada hal-hal "buruk" yang mungkin terjadi. Hal ini sering disebut sebagai pengaturan emosi.
Pola pikir ini juga membantu mereka untuk bertahan karena mereka menghargai aspek-aspek positif dalam hidup mereka dan ingin mengatasi kesulitan untuk terus menikmati apa dan siapa yang mereka cintai.
Sebaliknya, orang yang percaya bahwa mereka mengalami hal yang lebih buruk daripada orang lain sering kali melihat diri mereka sebagai "korban". Mereka menolak melihat sisi positif apa pun selama masa sulit karena mereka beranggapan bahwa tidak ada orang yang mengalami hal seburuk mereka.
Kedua, individu yang cerdas secara emosional mampu "mengambil jalan yang benar." Mereka tidak keberatan kalah dalam perebutan kekuasaan karena mereka menyadari bahwa mungkin ada imbalan yang lebih berarti di masa mendatang.
Sebaliknya, seseorang yang percaya bahwa dirinya selalu benar dan harus selalu mendapatkan apa yang diinginkannya mungkin akan kesulitan untuk mengalah demi mencapai tujuan yang lebih besar. Keinginannya untuk memenangkan setiap perebutan kekuasaan dapat membuat dirinya terperangkap dalam konflik yang dangkal dan remeh.
Ketiga, orang yang cerdas secara emosional mencoba menikmati proses sebanyak hasilnya. Alih-alih hanya memikirkan imbalan di akhir, mereka mencoba menikmati perjalanan untuk mencapainya. Motivasi mereka melampaui imbalan eksternal dan langsung dan terintegrasi ke dalam hasrat atau tujuan seumur hidup.
Novita Andrian turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan editor: Apa Itu Kecerdasan Emosional dan Bagaimana Mengukurnya