Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pakar Ungkap Ciri Tubuh Kekurangan Protein dan Cara Mengatasinya

Pakar nutrisi mengatakan kekurangan protein menyebabkan rasa lesu dan kurang bertenaga. Apa lagi ciri lainnya dan cara mencukupi asupannya?

21 Maret 2025 | 03.00 WIB

Ilustrasi rambut rontok.
Perbesar
Ilustrasi rambut rontok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar nutrisi di Inggris, Dr Rupy Aujla, menyebut tanda-tanda tubuh yang kekurangan protein. Ia menjelaskan asupan protein yang disarankan adalah 0,8 gram per kilogram berat badan. Dokter yang kerap jadi pembicara di televisi ini juga mengingatkan risiko bila tubuh kekurangan protein dari pola makan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aujla juga mengatakan ada kelompok tertentu yang perlu menambah asupan protein. Namun menurutnya asupan sedikit saja sudah cukup buat tubuh daripada berlebihan. Sedangkan buat yang rajin berolahraga, asupan protein perlu ditambah. Dan semakin bertambah usia, asupan juga perlu ditambah untuk mengimbangi kehilangan otot seiring usia.

Gejala Tubuh Kekurangan Protein

Menurut Aujla berdasarkan pengalaman pribadinya, kekurangan protein menyebabkan rasa lesu dan kurang bertenaga. Tanda lain yang kurang umum adalah kuku yang rapuh dan rambut pecah-pecah. Penyebabnya, rambut dan kuku dibentuk dari keratin, jenis protein.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Jika saya kekurangan protein maka akan merasa lesu dan tak bertenaga. Khususnya buat yang biasa berolahraga, kebutuhan proteinnya lebih tinggi. Jika kekurangan protein, maka tubuh akan mengambilnya dari bagian yang paling banyak mengandung protein, yakni otot. Jadi, Anda akan mengalami penurunan kekuatan otot," jelasnya, dikutip dari Manchester Evening News pada 20 Maret 2025.

Menurut badan kesehatan Inggris (NHS), tanda-tanda pola makan yang kekurangan protein termasuk:

-Sering infeksi
-Merasa lemah
-Rambut rontok atau menipis
-Kuku yang kering dan rapuh.

Cara Terbaik Meningkatkan Asupan Protein dari Makanan

Aujla adalah pengelola The Doctor's Kitchen dan baru-baru ini menerbitkan buku Healthy High Protein. Ia mengungkapkan cara paling sehat untuk meningkatkan asupan protein. Ia tidak menganjurkan kulit ayam dan daging olahan seperti sosis. Pasalnya, Anda akan mengonsumsi banyak lemak jenuh dan juga protein tinggi dari produk-produk berbasis hewani, sehingga bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Aujla lebih menganjurkan protein nabati atau dari daging tanpa lemak seperti ikan, ayam atau daging sapi tanpa lemak, dan sumber protein nabati seperti tahu atau tempe, serta kacang-kacangan dan biji-bijian.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus