Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

4 Gaya Komunikasi yang Harus Dipahami Pria dan Wanita

Pria dan wanita dapat berbicara dalam bahasa yang sama, tetapi hal itu tidak selalu berarti bahwa mereka saling memahami termasuk gaya komunikasi.

25 Juni 2024 | 09.00 WIB

Ilustrasi berdiskusi. Dok. Zenius
Perbesar
Ilustrasi berdiskusi. Dok. Zenius

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah dalam hubungan heteroseksual sering kali tidak disebabkan oleh perbedaan itu sendiri, tetapi lebih kepada asumsi bahwa pria menganggap wanita sama seperti mereka dan sebaliknya, yang sebenarnya jauh dari kebenaran. Bagaimana gaya komunikasi yang pas?

Pasangan sering mencoba mengatasi kesenjangan ini dengan hati-hati memilih kata-kata atau belajar untuk "memantulkan" satu sama lain saat berbicara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun dikutip dari Psychologytoday, ternyata strategi ini seringkali hanya menangani kesalahpahaman yang dangkal dan tidak menyentuh akar masalah dari ketidakpahaman yang lebih mendalam antara pria dan wanita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pria dan wanita dapat berbicara dalam bahasa yang sama, tetapi hal itu tidak selalu berarti bahwa mereka saling memahami. Penelitian menunjukkan bahwa kata-kata dan frasa dapat memiliki makna yang berbeda-beda bagi setiap orang saat berkomunikasi.

Inilah mengapa terkadang sulit untuk berkomunikasi tanpa konflik, meningkatkan volume suara, atau bahkan melempar benda (maaf ya, teman-teman). Namun dengan kesediaan untuk melibatkan pikiran lebih dalam, Anda dapat belajar cara berkomunikasi yang lebih baik satu sama lain dan menghindari kesalahpahaman, konflik, dan kekecewaan dalam jangka panjang, hanya dengan sedikit pemahaman psikologis.

Dilansir dari Brightside-me, berikut beberapa gaya komunikasi yang dapat Anda pelajari untuk membuat hubungan menjadi lebih baik.

1. Wanita: Jangan Membaca Tersirat
Para wanita cenderung memiliki pemahaman yang lebih dalam terhadap makna interpersonal dalam pesan yang mereka terima dari pasangannya. Dengan kata lain, mereka cenderung sensitif terhadap "pesan tersirat" dan menghubungkan nilai-nilai keintiman serta kedekatan dengan kata-kata yang diucapkan oleh pasangan mereka. Di sisi lain, pria cenderung lebih literal dan mungkin fokus pada topik pembicaraan itu sendiri. Memahami apa yang diinginkan satu sama lain dari percakapan dalam sebuah hubungan sangat penting untuk menjembatani perbedaan. Ketika pesan-pesan ini dapat diterjemahkan dengan objektif, ini membantu setiap anggota merasa dihargai dalam hubungan mereka.

2. Pria: Jangan Menasehati, Dengarkan Saja
Wanita sering melihat komunikasi sebagai sarana untuk mengeksplorasi perasaan dan merasa terhubung dengan pasangannya. Bagi mereka, proses percakapan itu sendiri adalah yang utama, bukan sekadar mencari solusi. Sebaliknya, pria cenderung fokus pada menemukan solusi konkret, memberikan saran yang berguna, dan ingin menyampaikannya dengan cepat. Oleh karena itu, pasangan bisa mendapatkan manfaat besar dengan saling memahami lebih baik apa yang diinginkan oleh masing-masing dalam komunikasi mereka. Wanita menginginkan perhatian dan kehadiran emosional, sementara pria mungkin ingin memberikan solusi atau saran praktis.

3. Wanita: Pahami Bahwa Laki-laki juga Butuh Me Time!
Pria sering kali dituduh kurang komunikatif atau cenderung menyendiri, dan pada kenyataannya, ini mungkin terlihat benar di permukaan. Namun, perempuan bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang alasan di balik perilaku ini. Jika pasangan pria Anda terlihat agak terisolasi, bisa jadi dia sedang mencari waktu untuk beristirahat sejenak dari masalahnya. Istirahat ini mungkin melibatkan aktivitas seperti bermain video game, menonton TV, atau membaca. Jangan khawatir — berikanlah dia ruang yang dia butuhkan! Penting juga untuk meyakinkannya bahwa Anda percaya dia mampu mengatasi apa pun yang sedang dia hadapi.

4. Wanita: Cobalah untuk Lebih Jelas Mengenai Niatmu
Perempuan dan laki-laki memiliki gaya berbicara yang berbeda ketika berkomunikasi satu sama lain. Perempuan cenderung menggunakan gaya tidak langsung, menghindari konfrontasi langsung, dan lebih suka menyampaikan kritik secara tidak langsung.

Sebagai contoh, daripada mengatakan langsung, "Aku marah dengan perkataanmu saat makan malam tadi," perempuan mungkin lebih memilih untuk mengungkapkan ketidakpuasannya secara tidak langsung, misalnya dengan komentar sarkastik seperti, "Mungkin sebaiknya kamu berpikir untuk bersikap lebih baik selama kencan kita." Jika hal ini terjadi, dapat timbul perdebatan atau reaksi defensif dari kedua belah pihak.

Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk saling memahami gaya komunikasi masing-masing. Perempuan dapat memilih untuk lebih terbuka dan langsung saat berbicara dengan pasangannya, sementara pria dapat menggali lebih dalam untuk memahami apa yang sebenarnya sedang dibicarakan oleh pasangannya.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus