Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pentingnya Empati Dalam Komunikasi,, Ini Kuncinya

Saat ini ilmu komunikasi semakin penting. Salah satu yang perlu diutamakan adalah empati dalam berkomunikasi.

27 November 2022 | 19.10 WIB

Erwin Parengkuan selaku Founder & CEO TALKINC/Talkinc
material-symbols:fullscreenPerbesar
Erwin Parengkuan selaku Founder & CEO TALKINC/Talkinc

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - CEO dan Founder Talkinc Erwin Parengkuan mengingatkan bahwa komunikasi tidak hanya sekedar berbicara. Menurutnya bahwa komunikasi memegang peran kunci dalam menjaga hubungan antar sesama, lintas generasi, dan menciptakan lingkungan yang saling memiliki. "Kita bisa berbuat baik dengan komunikasi," katanya dalam konferensi pers Kamis, 24 November 2022

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erwin Parengkuan mengingatkan saat ini ilmu komunikasi semakin penting. Hal itu terlihat dari jumlah pelatihan komunikasi yang diadakan oleh Talkinc semakin banyak, yaitu 8 pelatihan per hari. Mengasah ilmu komunikasi pun semakin diperlukan terutama di tempat kerja. Maklum saja, ragam usia yang beragam membuat para pekerja di kantor memiliki gaya komunikasi sendiri. Alhasil setiap orang harus mengetahui gaya bicara masing-masing generasi agar berdampak dan tentu saja tidak sakit hati. "Sekarang gap komunikasi itu semakin jauh, tidak heran banyak orang yang ingin belajar komunikasi," kata Erwin. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Facilitator of Talkinc & Psychologist Ajeng Raviando pun mengingatkan soal pentingnya memiliki empati dalam berkomunikasi. "Caranya dengan kita berupaya menempatkan diri di posisi orang lain. Apa yang dia rasakan ketika kita bicara hal ini," katanya. 

Ajeng Raviando, Facilitator of TalkInc & Psychologist/Talkinc

Dengan mengetahui frekuensi orang lain, maka orang jadi mudah berkomunikasi dengan kita. Ajeng pun mengingatkan agar dalam berkomunikasi, penting bagi setiap orang untuk mengurangi faktor soal diri sendiri, tapi mencoba memahami orang lain. "Harus pikirkan kebermanfaatan diri kepada orang lain," katanya. 

Untuk bisa bermanfaat bagi orang lain, Ajeng mengatakan hal pertama yang perlu dilakukan justru memahami diri sendiri dulu. Salah satu cara memahami diri sendiri adalah dengan menganalisa soal apa kekuatan, kelemahan, peluang, serta tantangan diri sendiri. "Kita perlu self love dulu, ssebelum share love. Makanya kita harus tahu soal SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) masing-masing," katanya. 

Sebelumnya, institusi pendidikan yang berfokus pada pengembangan keahlian komunikasi, Talkinc, mengusung tema Act of Kindness dalam rangka merayakan hari ulang tahunnya yang ke-18 yang jatuh pada tanggal 26 November 2022. Salah satu latar belakangnya adalah semakin berubahnya gaya komunikasi masyarakat saat ini terutama dengan adanya era digital.

Era digital telah menghadirkan berbagai kemudahan termasuk mendekatkan kerabat dan keluarga yang jauh lewat bermacam aplikasi pesan yang ada dalam gawai. Tapi di sisi lain, gawai itu pulalah yang menjauhkan orang-orang yang dekat dengan kita. Tidak jarang kita melihat sekelompok orang berkumpul dalam satu meja, tetapi masing-masing sibuk dengan gawainya dan tidak mengindahkan orang yang duduk di depan atau di sampingnya.

Berdasarkan data dari Indonesia Milenial Report 2022 dan Indonesia Gen Z Report 2022 yang dikeluarkan oleh IDN Research Institute menemukan bahwa kedua kelompok umur ini rata-rata menghabiskan rata-rata 1 hingga 3 jam sehari untuk melakukan aktivitas di sosial media. Milennial adalah penduduk kelahiran antara 1981-1996 dan Gen Z adalah penduduk kelahiran tahun 1997-2012. Hal ini mengakibatkan teguran, sapaan dan senyum berganti menjadi emoticon sehingga mengurangi sentuhan personal dalam berkomunikasi, yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas hubungan antar sesama. Di sisi lain, masyarakat juga telah dihadapkan oleh beberapa peristiwa pandemi dan krisis global yang memberikan dampak terhadap perubahan gaya hidup seperti kesenjangan sosial.

Erwin Parengkuan mengatakan, ketidakmampuan seseorang untuk membangun relasi dengan orang lain, tekanan hidup yang semakin berat dan menantang membuat manusia kemudian menjadi egosentris dan sulit membangun hubungan dengan orang lain. Hal ini ditambah dengan pengaruh media sosial yang membuat kita semakin terkotak-kotak, lebih berkelompok, acuh kepada orang lain bahkan mendadak menjadi social justice warrior. "Hidup kemudian semakin tidak nyaman ditambah ketidakmampuan dalam berkomunikasi yang merupakan faktor mendasar dalam membangun hubungan yang berarti,” katanya. 

Semakin besar jurang komunikasi yang terjadi saat ini, mengakibatkan rentannya konflik muncul yang berakibat setiap orang dalam satu organisasi tidak dapat berkolaborasi dengan maksimal. Harapannya Talkinc bisa mendukung kemampuan setiap pribadi untuk dapat terus berkomunikasi dengan tepat, relevan, serta memiliki respek kepada setiap orang yang mereka ajak bicara. 

Talkinc merilis Katatalkinc, sebuah platform digital terbaru, untuk berbagi tentang bagaimana menjadi pribadi yang terus mengembangkan “Act of Kindness” dalam konteks komunikasi. Rangkaian konten tersebut akan membahas di antaranya tentang Emotional Intellegence, Growth Mindset, Becoming an Ambivert, Influential Communication, Generation Gapless, Leadership Communication.  dan lain-lain. Konten tersebut akan mulai ditayangkan di kanal Youtube Katatalkinc dari tanggal 26 November hingga 30 Desember 2022.
 
Selain itu, Talkinc juga akan memberikan sumbangan sebesar 18 juta rupiah kepada Wahana Visi Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus kepada pendidikan dan kesehatan untuk anak-anak di Timur Indonesia. “Kami percaya bahwa di ulang tahun Talkinc yang ke-18 kali ini, Kami dapat terus menginspirasi semua elemen masyarakat untuk senantiasa melakukan kebaikan dan selalu menggali potensi diri, menjadi manusia yang bermanfaat, berbuat kebaikan dan peduli terhadap sesama,” kata Erwin.

Baca: 4 Gaya Komunikasi dengan Pasangan untuk Memperkuat Hubungan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus