Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Protein kedelai menjadi alternatif bagi orang yang alergi terhadap produk susu atau protein hewani. Protein kedelai juga tak kalah bermanfaat dari protein hewani.
Baca: Atasi Masalah Balita, Dosen UMM Buat Beras Analog Tinggi Protein
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbagai produk kedelai yang dapat ditemui adalah tahu, susu kedelai serta tempe. Ada juga protein kedelai yang dikonsumsi dalam bentuk bubuk protein. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari protein kedelai dilansir Boldsky, Senin 17 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Membantu membangun otot
Protein kedelai memberi banyak asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh. Protein kedelai mengandung asam amino rantai cabang (BCAA) yang terdiri dari tiga asam amino yakni leusin, isoleusin dan valin. Berbagai penelitian telah mengungkapkan meski BCAA membantu dalam membangun otot, tugas protein kedelai tidak seefektif sumber protein lain seperti protein whey. Akan tetapi jika mengonsumsi produk susu bersama dengan protein kedelai akan lebih efektif.
2. Membantu menurunkan berat badan
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa protein kedelai memicu penurunan berat badan sama efektifnya dengan produk berbasis hewani. Sebuah penelitian dilakukan di mana 20 peserta laki-laki obesitas diberi diet protein tinggi berbasis kedelai serta diet tinggi protein berbasis daging. Penelitian ini mengarah pada temuan bahwa diet protein tinggi berbasis kedelai sama efektifnya dengan pola makan kaya protein berbasis daging dalam membantu penurunan berat badan.
3. Menjaga kesehatan jantung
Protein kedelai ditemukan baik untuk kesehatan jantung. Berbagai penelitian telah mengungkapkan bahwa kedelai membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik. Sebuah penelitian juga mengatakan bahwa mengganti protein hewani dengan sekitar 25 gram protein kedelai menghasilkan penurunan kadar kolesterol jahat serta kadar trigliserida, yang merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah.
Baca: Atasi Masalah Balita, Dosen UMM Buat Beras Analog Tinggi Protein
4. Menurunkan risiko kanker
American Cancer Society menyatakan bahwa meski kedelai mengandung isoflavon seperti estrogen, mereka memiliki sifat anti-estrogen. Beberapa penelitian mengungkap bahwa orang yang mengonsumsi makanan kedelai, akan sedikit berisiko terhadap kanker payudara. Kandungan serat yang ada dalam kedelai juga dapat membantu memerangi berbagai jenis kanker. Meski demikian, studi tentang makanan kedelai dan kanker memiliki hasil yang beragam.