Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dokter gigi menyebut empat gejala utama masalah kesehatan yang perlu diperhatikan perokok dan pengisap vape. Penelitian baru-baru ini memperkirakan merokok bisa memicu 300 ribu kasus kanker di Inggris pada 2029.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nyree Whitley, dokter gigi di mydentist, memberi saran menjaga kesehatan mulut buat yang biasa mengisap produk tembakau dan nikotin. Meski tak diketahui pasti berapa lama dampak mengisap vape terlihat, dia menekankan pentingnya kepedulian bahaya produk-produk tembakau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penting untuk memahami produk-produk mengandung nikotin memiliki efek merusak kesehatan mulut, termasuk rokok, vape, Snus, dan kantung nikotin. Tembakau dalam bentuk apapun bisa memicu kondisi yang menurunkan kualitas hidup seperti kanker mulut, penyakit gusi, dan masalah kesehatan mulut lainnya macam perubahan warna gigi," jelasnya, dilansir dari Express.
Rutin periksa meski tak ada masalah
Produk-produk tersebut juga bisa secara bertahap merusak gusi dan menyebabkan penyakit gusi. Whitley mengimbau para perokok untuk rajin memonitor kesehatan mulut dan mengecek adakah tanda seperti perubahan pada gusi, gigi, dan lidah.
"Empat tanda utama yang perlu diperhatikan seperti sariawan yang tak kunjung sembuh, bercak merah atau putih di mulut, gusi berdarah, atau perubahan warna gigi seperti noda. Gejala lain adalah benjolan, baik di mulut atau gusi, kelenjar yang bengkak, rasa sakit di mulut, sulit menelan, bicara, atau merasakan benjolan di tenggorokan," jelasnya.
"Semua itu bisa menandakan kondisi seperti kanker mulut atau penyakit gusi dan Anda harus segera memeriksakan ke dokter gigi sehingga mereka bisa memeriksa lebih lanjut dan memberi panduan dan, jika dibutuhkan, pilihan perawatan," tambahnya.
Setelah berpraktek selama dua dekade, Whitley menjelaskan perokok berisiko lebih tinggi terserang kanker mulut dan penyakit gusi serta menekankan pentingnya deteksi dini. Menurutnya, kasus kanker mulut terus bertambah di Inggris sehingga sangat menyarankan para perokok untuk rutin memeriksakan mulut, bahkan jika mereka merasa tak ada masalah dan tak melihat gejala.
"Kanker mulut, atau disebut juga kanker oral, bisa terjadi di bagian mulut mana pun dan pada usia berapa pun. Keparahan dapat tergantung seberapa cepat diketahui dan seberapa luas menyebar, seberapa besar dan kesehatan individu secara umum," tandasnya.
Pilihan Editor: Kelompok Orang yang Paling Berisiko Kanker Pita Suara