Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat Hari Raya Idul Adha, berbagai menu makanan berbahan daging menjadi hidangan di rumah. Ada beragam kuliner yang berbahan daging sapi, kambing, domba. Variasi menu makanan itu menyesuaikan selera dan komposisi bumbu saat dimasak.
Beragam hidangan makanan saat Idul Adha
- Rendang
Mengutip publikasi Relevansi Masakan Rendang dengan Filosofi Merantau Orang Minangkabau dalam jurnal Metahumaniora, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, tekstur rendang yang kering bertahan hingga berbulan-bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persebaran rendang di Indonesia tak terlepas dari kebudayaan merantau masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat. Pada masa lampau rendang menjadi bekal yang biasa dibawa orang Minangkabau saat melakukan perjalanan berbulan-bulan menggunakan kapal laut.
- Gulai kambing
Saat Idul Adha, gulai termasuk menu makanan yang biasa dihidangkan. Gulai kambing misalnya, dagingnya sumber protein berkualitas yang rendah penyerapan kolesterol. Daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh yang lumayan tinggi, dikutip dari laman repositori Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
Bumbu gulai berciri khas berbagai macam rempah. Biasanya bumbu gulai campuran kunyit, ketumbar, lada, lengkuas, jahe, cabai merah, bawang merah, bawang putih, adas, pala, serai, kayu manis, dan jintan
- Tongseng
Jika merujuk arti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),tongseng berarti masakan berbahan daging (kambing) dicampur dengan kuah gulai, kecap, dan kubis.
Tongseng Kambing. bango.co.id
Tongseng dianggap sebagai makanan khas daerah Solo, Magelang dan sekitarnya, tetapi adapula variasi Tongseng daging suir tahu di Kebumen. Makanan ini mirip dengan gulai, namun identik berwarna gelap dan rasanya manis. Walaupun biasanya tongseng berbahan daging kambing, ada pula yang menggunaka sapi atau kerbau. Hidangan tongseng dilengkapi kubis, irisan bawang putih, tomat.
- Semur
Mengutip laman Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penamaan semur berasal dari Bahasa Belanda, smoor yang berarti makanan itu telah direbus dengan tomat dan bawang dalam waktu yang lama dan perlahan-lahan.
Semur. shutterstock.com
Tapi dalam prasasti, relief Candi Borobudur dan Candi Prambanan dan kakawin Jawa Gadan Hadanan Prana Wdus, yang berarti disediakan sayuran, kerbau dan kambing. Itu membuktikan merebus daging merupakan tradisi masyarakat Nusantara sekitar abad ke-9.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.