Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiroseta Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka pada tubuh yang terinfeksi, termasuk melalui hubungan seksual (vaginal, oral, atau anal) dengan pasangan yang terinfeksi. Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sifilis memiliki beberapa tahapan yang meliputi tahap primer, tahap sekunder, tahap laten, dan tahap tersier. Setiap tahap memiliki gejala penyakit menular seksual dan karakteristiknya sendiri melansir healthline
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Tahap Primer
Munculnya chancre, gejala awal sifilis biasanya adalah munculnya lesi terbuka yang disebut chancre pada tempat infeksi. Chancre biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat terjadi di area genital, anus, atau mulut. Lesi ini biasanya bersifat tunggal, tidak nyeri, dan dapat sembuh sendiri dalam 3-6 minggu.
2. Tahap Sekunder
Ruam kulit: Beberapa minggu setelah chancre sembuh, tahap sekunder ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh. Ruam tersebut dapat berupa bintik merah atau cokelat yang biasanya tidak gatal, terutama pada telapak tangan dan kaki. Ruam juga dapat muncul di seluruh tubuh, termasuk di daerah selangkangan dan ketiak.
Gejala lain selain ruam, gejala lain yang mungkin timbul pada tahap ini meliputi demam, nyeri otot dan sendi, pembesaran kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, kelelahan, penurunan berat badan, dan rambut rontok yang reversibel.
3. Tahap Laten:
Pada tahap ini, gejala sifilis mungkin tidak terlihat dan penderita tidak merasakan adanya gejala. Namun, bakteri sifilis tetap ada dalam tubuh dan dapat berkembang ke tahap tersier.
4.Tahap Tersier
Gejala tersier muncul beberapa tahun setelah infeksi awal, jika sifilis tidak diobati. Gejala dapat meliputi kerusakan organ dalam seperti jantung, otak, pembuluh darah, kulit, tulang, dan sistem saraf. Gejala yang muncul pada tahap ini sangat bervariasi tergantung pada organ yang terkena.
Penting untuk diingat bahwa gejala sifilis dapat bervariasi dan tidak semua penderita akan mengalami gejala pada setiap tahap. Oleh karena itu, pemeriksaan medis dan tes laboratorium merupakan cara yang paling dapat diandalkan untuk mendiagnosis sifilis.
Jika Anda memiliki kekhawatiran terkait sifilis atau mengalami gejala yang mencurigakan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis atau dokter untuk pemeriksaan yang tepat dan pengobatan yang diperlukan.
Pilihan Edtor: 5 Tahun Sifilis Melonjak 70 Persen di Indonesia, Apa Penyebab dan Gejala Infeksi bakteri Itu?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.