Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anda ingin memiliki kebun sayur atau tanaman lainnya, tetapi tinggal di perkotaan dengan lahan terbatas? Kebun hidroponik bisa menjadi solusinya. Hidroponik adalah kegiatan bertanam dengan memanfaatkan air disertai pemenuhan berbagai macam nutrisi untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman.
Baca: Tip: 6 Hal Penting Memilih Pepohonan yang Ramah untuk Burung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menariknya, meski hanya memanfaatkan air untuk bertanam, kebutuhan air pada hidroponik tidak banyak. Sehingga masih bisa diaplikasikan di daerah yang tidak memiliki banyak pasokan air. Tanaman hidroponik juga tidak membutuhkan banyak ruang, sehingga bisa ditanam di halaman rumah dengan lahan terbatas. Berikut 4 ide membuat kebun hidroponik di lahan terbatas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Metode Passive Bucket Kratky
Bagi pemula, Anda bisa mencoba membuat kebun tanaman hidroponik sederhana dengan metode Passive Bucket Kratky. Cara penanamannya mudah dan peralatannya pun mudah ditemukan. Peralatan yang dibutuhkan antara lain ember, pot, nutrisi hidroponik, bibit dan media tanam berupa hydroton dan perlite. Caranya, lubangi pot, kemudian letakkan bibit tanaman di dalam pot. Pastikan bahwa akar tanaman keluar dari lubang pot, setelah itu isi media tanam di dalam pot mengelilingi bibit. Kemudian letakkan pot di atas ember yang telah diisi air dan telah dicampur dengan nutrisi hidroponik. Pastikan bahwa air menyentuh ujung akar tanaman. Metode passive bucket kratky ini cocok untuk menanam selada dan bayam.
2. Sistem Hidroponik Akuarium
Seperti namanya, metode hidroponik satu ini membutuhkan akuarium untuk bertanam. Bahan yang dibutuhkan lainnya adalah nutrisi hidroponik, air, media tanam seperti coconut coir atau perlite, net pot, batu aerasi, styrofoam dan bibit tanaman. Isi netpot dengan bibit tanaman, pastikan bahwa akar dari bibit keluar dari netpot, kemudian isi netpot dengan media tanam mengelilingi bibit. Isi akuarium dengan air yang telah dicampurkan dengan nutrisi hidroponik kemudian letakkan batu aerasi di dalam aquarium yang berguna sebagai sistem filtrasi serta membuat asupan oksigen menjadi maksimal. Kemudian lubangi styrofoam sesuai dengan bentuk netpot dan letakkan netpot di dalam styrofoam yang telah dilubangi. Letakkan styrofoam dan net pot di atas akuarium hingga mengapung. Metode ini cocok untuk menanam selada, kangkung, bayam, pakcoy, seledri dan sebagainya.
Warga mengecek perkembangan tanaman Hidroponik di Pengadegan Jakarta Selatan 24 Februari 2018. Kampung pengadegan ini membudidayakan Vertical Garden,Hidroponik dan budidaya ikan lele. Tempo/Fakhri Hermansyah
3. Kebun Hidroponik Vertikal
Kebun hidroponik vertikal bisa dibilang sebagai kebun yang unik karena wadah tanamnya berbentuk vertikal ke atas bukan horizontal seperti kebun pada umumnya. Bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat kebun hidroponik vertikal ini adalah tower hidroponik, netpot, hydroton, bibit tanaman, air, nutrisi hidroponik. Isi netpot dengan bibit tanaman kemudian masukkan juga hydroton ke dalam netpot, mengelilingin bibit. Masukkan netpot ke dalam lubang yang tersedia di tower hidroponik, lalu isi bagian tangki penyimpanan air di bawah tower hidroponik dengan air yang telah dicampur dengan nutrisi hidroponik. Metode ini bisa digunakan untuk tanaman seperti selada, pakcoy dan kailan.
Baca: Tak Disangka, Tanaman Ini Ternyata Ampuh Atasi Kanker
4. Kebun Hidroponik dengan Botol
Punya botol soda bekas di rumah? Jangan dibuang, karena botol bekas tersebut bisa digunakan untuk wadah tanaman hidroponik. Bahan dan alat yang diperlukan adalah botol bekas, nutrisi hidroponik, media tanam seperti hydroton atau perlite dan bibit tanaman. Potong atau bagi botol menjadi dua bagian. Isi potongan botol bagian bawah dengan air yang telah dicampur dengan nutrisi hidroponik. Kemudian isi potongan botol bagian atas dengan media tanam dan bibit tanaman. Pastikan bahwa akar bibit tanaman keluar dari lubang di bagian kepala botol. Metode ini cocok untuk menanam selada, pakcoy, seledri, kangkung, brokoli, sawi hijau, bayam.
TABLOID BINTANG