Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

5 Cara Membantu Anak Atasi Kemarahan

Saat anak marah, berikut yang perlu dilakukan orang tua untuk meredakan kemarahan si kecil.

29 Oktober 2021 | 21.43 WIB

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kemarahan bisa menjadi emosi yang paling sulit dikendalikan, termasuk pada orang dewasa. Karena itu, wajar saja jika si kecil bisa merasa sangat marah dan meracau karena tidak mampu mengatasinya sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berteriak, atau menangis merupakan tanda-tanda umum anak sedang diselimuti kemarahan. Meskipun menenangkannya lewat ucapan merupakan hal yang penting, nyatanya mengajari mereka untuk mengatasinya sendiri juga merupakan hal yang baik. Si kecil akan belajar dan menerapkannya sendiri di masa mendatang. Untuk itu, ketahui lima cara untuk membantu anak dalam mengatasi kemarahannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akuilah kemarahan dan tanya perasaan mereka
Komunikasi adalah hal utama yang perlu diajarkan kepada semua anak. Umumnya, anak akan memukul atau menyerang saat marah. Sebabnya, mereka tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaan dan melampiaskannya dengan baik.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengajak anak berbicara, menanyakan apa yang sedang dialami, dan membantu memberikan solusi. Selain dapat mempererat hubungan, si kecil juga bisa menaruh kepercayaan dan rasa aman kepada orang tua.

Ucapkan kata yang menenangkan
Selain mengatasi akar permasalahan dan emosi, akan sangat membantu jika orang tua memiliki alat dan kata-kata yang tepat. Dengan begitu, orang tua dapat menenangkan dan mengucapkan hal-hal yang juga disenangi oleh si kecil. Ajarkan mereka soal kata tenang dan temani hingga emosinya sudah benar-benar reda.

Ajari cara mengatur emosi
Selain mengenali perasaan anak, penting juga untuk diajari mengerti setiap emosi yang dirasakan dan apa yang harus dilakukan untuk mengendalikan emosi seperti itu. Ajari mereka untuk menarik napas sebagai cara terbaik untuk mengatasi dan menyiapkan strategi yang baik. Jika anak sudah berusia cukup besar untuk memahami apa itu disiplin, ajari untuk tidak terus menerus merasa emosi akan hal-hal kecil. Ajak mereka untuk berhitung angka ketika merasa marah.

Jangan mengekspos kekerasan di hadapan mereka
Penting bagi orang tua untuk menyaring apa yang ditonton oleh anak-anak. Jika ada sedikit adegan yang mengarah pada agresivitas seperti tindakan menyerang, maka segeralah untuk mengganti tayangan.

Berbagai penelitian kini menunjukkan media kekerasan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan mengganggu regulasi emosional untuk anak-anak. Karena itu, sebagai orang tua sangat penting untuk selalu waspada terhadap apa yang ditonton anak.

Ajari anak soal konsekuensi
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan saat anak sedang emosi adalah memberikan kenyamanan agar dapat menenangkan mereka. Meski setelahnya suasana hati si kecil akan membaik, hal tersebut akan membuat mereka tak paham apa itu konsekuensi. Ketika mereka menunjukkan sikap buruk seperti memukul, beritahu itu merupakan tindakan yang salah. Ajari pula setiap tindakan buruk selalu memiliki konsekuensi. Dengan begitu anak dapat belajar untuk menahan dan mengendalikan emosi.

LAURENSIA FAYOLA l TIMES OF INDIA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus