Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan usai memiliki sejumlah mainan di meja kerjanya. Saat meninggalkan ruang kerjanya, Gibran terlihat mengemas berbagai koleksi mainannya. Selain miniatur, terlihat setumpuk kardus tamiya. Seperti diketahui, Gibran Rakabuming Raka resmi mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo periode 2021-2026 dan segera bertugas sebagai wakil presiden.
Mayoritas barang-barang itu merupakan mainan koleksi. Mulai dari sejumlah mobil Tamiya limited edition, baik yang sudah dirakit dan tertata rapi di rak mini maupun yang masih ada di dalam kardus. Gibran pun mengakui hal itu dilakukan agar ia merasa nyaman selama bekerja di kantor.
Ia pun mengaku tak ada barang yang menjadi favoritnya lantaran koleksi yang dimilikinya terlalu banyak. “Yang favorit? Enggak ada, sama semua. Dibawa ke sini (ruang kerja) ya biar nyaman saja pas kerja. Mungkin nanti ada yang diberikan ke orang karena tidak mungkin saya bawa ke kantor di Jakarta (Istana Wapres). Di sana sudah banyak barang,” kata Gibran.
Tamiya dikenal sebagai mainan yang tak lekang waktu. Meski telah berumur puluhan tahun dan tergolong mainan jadul, Tamiya masih banyak digemari hingga saat ini. Berikut sejumlah fakta menarik tentang mainan asal Jepang tersebut.
1. Salah Satu Permainan Populer
Tamiya merupakan salah satu jenis mainan mobil-mobilan yang populer di Indonesia. Tamia mulai populer pada awal 2000-an. Kala itu, Tamiya populer di kalangan anak-anak hingga remaja. Kepopuleran Tamiya tak terlepas dari keunikannya, yakni teknologi Radio-Controlled (RC) yang bisa dikendalikan oleh pemainnya secara langsung. Keunikan tersebut membuat Tamiya mempunyai basis pemain yang besar hingga saat ini. Bahkan, beberapa pemainnya pun telah membentuk komunitas tersendiri.
2. Diperkenalkan Pada 1946
Tamiya pertama kali dikembangkan oleh Yoshio Tamiya pada 1946 di Shizuoka, Jepang. Kala itu, Yoshio mendirikan sebuah perusahaan pengolahan kayu bernama Tamiya Shoji & Co. Dalam prosesnya, perusahaan pengolahan kayu tersebut berhasil menemukan sebuah model mainan mobil-mobilan. Mainan mobil-mobilan tersebut pun menjadi salah satu barang yang diproduksi oleh Tamiya Shoji & Co. Sayangnya, perusahaan pengolahan kayu Tamiya Shoji & Co tidak bertahan lama.
3. Dari Kayu Menjadi Plastik
Pada 1953, perusahaan pengolahan kayu Tamiya Shoji & Co ditutup. Setelahnya, Tamiya Shoji & Co beralih ke bahan baku plastik untuk memproduksi mobil tamiya plastik. Model mobil tamiya plastik pertama dirilis pada 1960. Perubahan bahan baku tersebut sekaligus merubah nama Tamian. Pada 1962, Tamiya Shoji & Co resmi berganti nama menjadi Tamiya Plastic Kogyo Co. Sejak itu, perusahaan tersebut konsisten memproduksi mainan berbasis teknologi RC dengan bahan plastik.
4. Dijadikan Anime
Dikutip dari Greenscene.co.id, anime Let’s & Go diadaptasi dari mainan Tamiya. Anime ini pertama kali tayang pada 1996 dan populer di kalangan anak-anak dan remaja di dunia. Kisah Let’s & Go berpusat pada dua karakter utama, Retsu dan Go Seiba, dua saudara yang bersemangat tentang balapan Tamiya. Mereka adalah anggota tim balap Tornado, yang bersaing dalam berbagai kompetisi Mini 4WD. Selain Retsu dan Go, anime ini juga memperkenalkan berbagai karakter lain yang menjadi rival atau teman mereka di dalam amine ini.
5. Desain rumit
Tamiya memiliki desain rumit dengan tambahan teknologi RC. Desain ini memiliki peran yang penting supaya Tamiya dapat melaju di lintasan. Lintasan tamiya tidak hanya terdiri dari lintasan lurus dan belokan saja. Namun, terkadang juga disertai dengan tanjakan. Oleh karena itu, tak jarang pemain merombak mainan itu agar bisa melibas berbagai jenis dan kontur trek.
KHUMAR MAHENDRA | S. DIAN ANDRYANTO | DWI ARJANTO | SEPTIA RYANTHIE
Pilihan Editor: Berlari Kejar Tamiya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini